Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
responden terkait perubahan sumber daya perikanan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Sebanyak 21%
responden menyatakan produksi perikanan dalam 5 tahun terakhir relatif sama. Sementara itu, 24%
responden menyatakan perekonomian nelayan dalam 5 tahun terakhir semakin membaik. Faktor harga jual
komoditas perikanan yang tinggi merupakan penyebab perekonomian nelayan di Teluk Bintuni meningkat.
4.3.8 Lokasi Pendaratan Ikan
Pendaratan hasil tangkapan di perairan Teluk Bintuni dilakukan di pemukiman pesisir setiap
kampung. Di Kampung Banjar Ausoy, Distrik Manimeri, nelayan mendaratkan hasil tangkapan di Sungai
kawasan cagar alam hutan mangrove Teluk Bintuni. Sedangkan di Kampung Tahiti, Distrik Bintuni Timur,
nelayan mendaratkan hasil tangkapan di Sungai Bintuni tepat di belakang pemukiman. Di Kampung Taroi,
Distrik Taroi yang merupakan kampung nelayan penghasil udang, nelayan mendaratkan udangnya di pesisir
perairan dan sungai kecil di wilayah kampung. Di Kampung Sidomakmur, Distrik Aroba merupakan
kampung percontohan trans nelayan dengan penduduk dominan nelayan dari Pulau Jawa, nelayan
mendaratkan hasil tangkapan di wilayah pesisir depan kampung Sidomakmur. Nelayan Kampung Modan,
Distrik Babo mendaratkan kepiting di wilayah pesisir berdekatan dengan hutan mangrove di depan
kampung. Kabupaten Teluk Bintuni memiliki Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di wilayah Distrik Bintuni
Timur. Fasilitas yang terdapat di PPI Teluk Bintuni adalah pabrik es, cold storage, kolam pelabuhan, kantor,
dan pelelangan ikan. Fasilitas pelabuhan yang seharusnya dimanfaatkan oleh nelayan tidak dikelola dengan
baik sehingga status pelabuhan saat ini tidak aktif. Nelayan tidak maksimal memanfaatkan fasilitas pelabuhan.
Fasilitas yang masih aktif adalah pabrik es dan cold storage. Jenis hasil tangkapan yang didaratkan nelayan
adalah krustasea, ikan demersal, dan ikan pelagis kecil. Terdapat 5 spesies yang dominan didaratkan yaitu
kepiting bakau (Scylla sp.), udang jerbung (Penaeus merguiensis), udang dogol (Metapenaeus ensis), kakap
putih (Lates calcalifer), dan kembung (Rastrelliger sp.). Terdapat beberapa jenis ikan dan udang lainnya yang
didaratkan di perairan Teluk Bintuni. Jenis ikan ekonomis penting yang didaratkan di perairan Teluk Bintuni
dapat dilihat pada Tabel 4-6.
Udang dan kepiting merupakan komoditas penting di perairan Teluk Bintuni. Produktivitas udang
pada satu trip mencapai 21 kg/trip. Produktivitas kepiting bakau pada satu trip mencapai 100 kg/trip.
Sebaran udang dan kepiting yang tertangkap di perairan Teluk Bintuni dapat dilihat pada Gambar 4-4.
Kisaran udang jerbung yang tertangkap di perairan Kabupaten Teluk Bintuni dengan panjang karapas 4,5 –
10,75 cm. Panjang udang dominan tertangkap pada kisaran 6,25 – 7,15 cm. Analisis panjang udang jerbung
pertama kali tertangkap (Lc) adalah 6,91 cm. Sparre and Venema (1999) menyatakan bahwa nilai Lc
tersebut memiliki arti untuk sumber daya ikan dan udang yang mempunyai ukuran panjang di bawah nilai
Lc akan lolos dari kegiatan penangkapan dan dapat berkembang lagi hingga ukurannya lebih besar. Udang
jerbung pertama kali matang gonad di perairan Teluk Bintuni pada kisaran panjang 3,38 cm (Sumiono,
1983). Udang jerbung hasil tangkapan berdasarkan sampel dari nelayan Kabupaten Teluk Bintuni 100%
tertangkap sudah dalam kondisi matang gonad. Kisaran kepiting bakau yang tertangkap di perairan
Kabupaten Teluk Bintuni dengan panjang karapas 11,95 – 18,95 cm. Panjang kepiting yang dominan
tertangkap pada kisaran 13,95 – 14,95 cm. Analisis panjang udang jerbung pertama kali tertangkap (Lc)
adalah 14,21 cm. Kepiting bakau pertama kali matang gonad di perairan Teluk Bintuni pada kisaran panjang
12 cm (Hoek et al., 2015). Kepiting bakau hasil tangkapan berdasarkan sampel dari nelayan Kabupaten
Teluk Bintuni 100% tertangkap sudah dalam kondisi matang gonad.
Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 43