TELUK BINTUNI BASELINE SURVEY REPORT - ID
a. Kerapatan Suatu Jenis (K)(ind/ha)Individu Setiap Jenis (ind)K = ∑Luas Petak Contoh (ha)b. Kerapatan Relatif Suatu Jenis (KR) (%)KR =K suatu jenisK seluruh jenisX 100%c. Frekuensi suatu jenis (F)F =∑ Sub − petak ditemukan suatu jenis∑ Seluruh sub − petak contohd. Frekuensi Relatif Suatu Jenis (FR) (%)FR =F suatu JenisX 100 %F Seluruh Jenise. Dominansi Suatu Jenis (D) (m 2 /ha)Besaran D hanya dihitung untuk tingkat pohon dengan rumusan sebagai berikut:D =Luas bidang dasar sautu jenisLuas Petak contohDengan Luas Bidang Dasar (LBD) suatu jenis sebagai berikut:LBD =π . R 2Seluruh sub − petak contoh = 1 π. D24Dimana R adalah jari jari lingkaran dari diameter batang dan D adalah DBH. LBD yang didapatkankemudian dikonversi menjadi m 2 .f. Dominansi Relatif Suatu Jenis (DR) (%)DR =D suatu jenisX 100%D seluruh Jenisg. Indeks Nilai Penting (INP) (%)Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 7
Untuk tingkat pohon adalah INP=KR + FR + DRUntuk tingkat Semai, pancang INP=KR +FRh. Keanekaragaman jenisH ′ = − ∑(pi ln pi); dengan pi = ( nin )Dimana H’ adalah indeks keanekaragaman Shannon, ni adalah jumlah individu suatu jenis ke-idalam petak ukur (PU), dan n adalah total jumlah individu dalam PU.i. Indeks kekayaan (Margallef)R = S − 1ln(N)Dimana R adalah indeks kekayaan Margallef, S adalah jumlah jenis dalam petak ukur, dan N adalahtotal jumlah individu.j. Indeks kemerataan (Evenness index) (Ludwig & reynold, 1988)H′E ′ =ln(S)Dimana E ′ adalah indeks kemerataan untuk jenis, H ′ adalah indeks keanekaragaman jenis, dan Sadalah jumlah jenis dalam petak ukur.HasilBerdasarkan data Dinas Kehutanan Kabupaten Manokwari tahun 2002, peruntukan kawasan hutanterbagi menjadi; Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi yang dapat dikonversikan, danHutan Tanaman Tahunan. Berdasarkan paduserasi dan penataan ruang Provinsi Papua secara matriks, luaswilayah dan fungsi hutan kawasan Teluk Bintuni disajikan dalam Tabel 2-1.Tabel 2-1 Luas dan Fungsi Hutan Kabupaten Teluk Bintuni.Hutan Lindung Luas (ha) Luas (%)Hutan Lindung 69.125 5,75Hutan Produksi 444.067 36,90Hutan Produksi Terbatas 133.3112 11,08Hutan PPA 180.562 15,00Jumlah Kawasan Hutan Tetap 827.067 68,73Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 8
- Page 1 and 2: WWF-ID | SEA Project2017USAID SUSTA
- Page 3 and 4: RINGKASAN EKSEKUTIFWWF-Indonesia, d
- Page 5 and 6: DAFTAR ISIRINGKASAN EKSEKUTIF......
- Page 7 and 8: V. PEMANFAATAN SUMBER DAYA LAUT ...
- Page 9 and 10: DAFTAR GAMBARGambar 2-1 Stasiun Pen
- Page 11 and 12: AKRONIM DAN SINGKATANBABPDBH/LBDDKP
- Page 13 and 14: Tujuan• Melakukan identifikasi ko
- Page 15 and 16: 2.2.1 Pengambilan DataJumlah sampel
- Page 17: 2.2.5 Spesies Terancam Punah dan Di
- Page 21 and 22: INP (%)B. gymnorrhizaB. hainessiiR.
- Page 23 and 24: INP (%)B.gymnorhizaB. hainessiiB. s
- Page 25 and 26: Jenis mangrove minor yang ada di Te
- Page 27 and 28: Jumlah (Individu)Gambar 2-14 Strukt
- Page 29 and 30: ReferensiAgustina Y.S. Arobaya, Fre
- Page 31 and 32: III.STATUS SOSIALPendahuluanWilayah
- Page 33 and 34: Lainnya, 1% Mobil, 1%Pejalan kaki,
- Page 35 and 36: Jenjang Pendidikanberasal dari PLN.
- Page 37 and 38: Health Facilities Health Workersbel
- Page 39 and 40: 3.3.11 KependudukanSebagian besar p
- Page 41 and 42: Ton3,500.003,000.002,500.002,000.00
- Page 43 and 44: Suku IrarutuSuku SumuriSebyar yang
- Page 45 and 46: Sumuri. Masyarakat yang berada di O
- Page 47 and 48: IV.AKTIVITAS PERIKANANPendahuluanPe
- Page 49 and 50: Tabel 4-1 Komoditas perikanan yang
- Page 51 and 52: potensial untuk aktivitas penangkap
- Page 53 and 54: RTP (orang)Nilai Produksi (Rp. 1,00
- Page 55 and 56: jumlah (ekor)jumlah (ekor)504540353
- Page 57 and 58: Tabel 4-7 Harga Udang di Kabupaten
- Page 59 and 60: JanuaryFebruaryMarchAprilMayJuneJul
- Page 61 and 62: Gambar 4-8 Rantai Pemasaran Udang d
- Page 63 and 64: ReferensiBadan Perencanaan Pembangu
- Page 65 and 66: V. PEMANFAATAN SUMBER DAYA LAUTPend
- Page 67 and 68: 5.2.1.3 Pemetaan CepatPemetaan cepa
Untuk tingkat pohon adalah INP=KR + FR + DR
Untuk tingkat Semai, pancang INP=KR +FR
h. Keanekaragaman jenis
H ′ = − ∑(pi ln pi); dengan pi = ( ni
n )
Dimana H’ adalah indeks keanekaragaman Shannon, ni adalah jumlah individu suatu jenis ke-i
dalam petak ukur (PU), dan n adalah total jumlah individu dalam PU.
i. Indeks kekayaan (Margallef)
R = S − 1
ln(N)
Dimana R adalah indeks kekayaan Margallef, S adalah jumlah jenis dalam petak ukur, dan N adalah
total jumlah individu.
j. Indeks kemerataan (Evenness index) (Ludwig & reynold, 1988)
H′
E ′ =
ln(S)
Dimana E ′ adalah indeks kemerataan untuk jenis, H ′ adalah indeks keanekaragaman jenis, dan S
adalah jumlah jenis dalam petak ukur.
Hasil
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Kabupaten Manokwari tahun 2002, peruntukan kawasan hutan
terbagi menjadi; Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi yang dapat dikonversikan, dan
Hutan Tanaman Tahunan. Berdasarkan paduserasi dan penataan ruang Provinsi Papua secara matriks, luas
wilayah dan fungsi hutan kawasan Teluk Bintuni disajikan dalam Tabel 2-1.
Tabel 2-1 Luas dan Fungsi Hutan Kabupaten Teluk Bintuni.
Hutan Lindung Luas (ha) Luas (%)
Hutan Lindung 69.125 5,75
Hutan Produksi 444.067 36,90
Hutan Produksi Terbatas 133.3112 11,08
Hutan PPA 180.562 15,00
Jumlah Kawasan Hutan Tetap 827.067 68,73
Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 8