Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2.2.5 Spesies Terancam Punah dan Dilindungi
Pengumpulan data dan informasi terkait sumber daya perikanan, khususnya spesies yang
terancam punah dan dilindungi dilakukan dengan beberapa metode yakni wawancara informan kunci,
pemetaan cepat, dan pengamatan langsung.
2.2.6 Analisis Data
2.2.6.1 Distribusi dan sebaran mangrove.
Analisis spasial dilakukan untuk menghitung luas sebarang total mangrove di area kajian. Analisis
spasial dilakukan dengan melalui proses analisis citra pengindraan jauh untuk mengetahui luas distribusi
sebaran mangrove dan kepadatan hutan mangrove di wilayah kajian Teluk Bintuni. Pengolahan citra
bertujuan untuk mengidentifikasi dan membuat klasifikasi kerapatan mangrove. Langkah kerja pengolahan
Citra Landsat 8 untuk kerapatan mangrove dapat dilihat pada Gambar 2-4. Selain distribusi dan kerapatan
mangrove yang meliputi seluruh area kajian Teluk Bintuni, distribusi, zonasi dan jenis mangrove juga
diperoleh dari pengolahan hasil pemotretan udara menggunakan UAV di 5 stasiun pengamatan. Analisis
data dilakukan dengan interpretasi langsung (digitation on screen) berdasarkan kunci interpretasi rona,
tekstur dan warna yang disesuaikan dengan hasil pengamatan langsung transek.
Citra Landsat 8
Path/Raw 111/66
Koreksi
Radiometrik & Geometrik
Transformasi NDVI
Komposit Citra
Reclassify NDVI
Pemotongan citra sesuai AOI
(Area of Interest)
Pemotongan citra untuk
Mangrove
Digitasi Mangrove
Peta Kerapatan Mangrove
Gambar 2-4 Langkah Kerja Pengolahan Citra Lansat 8.
2.2.6.2 Analisis Vegetasi dan Biota Asosiasi Berdasarkan Pengamatan Garis
Transek
Pengolahan data jenis vegetasi dan biota asosiasi dilakukan dengan menghitung beberapa variabel
sebagai berikut:
Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 6