13.04.2020 Views

TELUK BINTUNI BASELINE SURVEY REPORT - ID

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2.2.3 Pengamatan Foto Udara

Distribusi dan sebaran mangrove serta jenis tutupannya juga diperoleh dengan melakukan

pemotretan udara menggunakan pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Proses pemotretan

udara menggunakan UAV dilakukan di stasiun pengamatan mangrove yaitu berada di 5 stasiun di lokasi

kajian (Gambar 2-1). Proses pengambilan foto udara dilakukan dengan rentang ketinggian 80-100-meter

(resolusi 3,5 cm) dari ketinggian tinggal landas. Arah pengambilan foto udara menyesuaikan dengan arah

bentang transek survei biofisik mangrove. Adapun ilustrasi pengambilan survei foto udara dapat dilihat pada

Gambar 2-3.

Keterangan:

Sw

FR

H

imW

imH

GSD

Dw

DH

Gambar 2-3 Ilustrasi Foto Udara

20 = Lebar sensor kamera (millimeters)

4 = Focal length kamera (millimeters)

92 = Tinggi terbang (meters)

4000 = Lebar cakupan kamera (pixels)

3000 = Panjang cakupan kamera (pixels)

11,50 = Ground Sampling Distance (centimeters/pixel)

460 = Lebar cakupan pemotretan (meters)

345 = Panjang cakupan pemotretan (meters)

2.2.4 Biota Asosiasi

Pengamatan biota assosiasi dilakukan bersamaan dengan pengamatan mangrove garis transek melalui

metode pengamatan langsung (visual census) dengan mencatat jenis dan jumlah biota yang ditemukan di

sebelah kanan dan kiri transek. Biota yang berasosiasi dengan mangrove diamati di transek berukuran 50

x 50 cm yang di letakan secara acak pada jalur transek mangrove. Sedangkan pengamatan satwa terestrial

dilakukan dengan menggunakan teropong monokuler untuk melihat satwa terestrial yang berasosiasi di

sekitar mangrove.

Laporan Survei Data Dasar Teluk Bintuni 2017 | 5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!