EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI

m-130-2015 m-130-2015

29.12.2015 Views

POJOKPARLE Anggota Komisi II Henry Yosodiningrat dan Zulkifli Anwar SATU ILMU LAIN JIMAT UNGKAPAN satu ilmu satu guru jangan saling ganggu, sudah biasa didengar. Namun kalau satu ilmu lain jimat, baru kali ini kita dengar. Itulah sepotong kalimat yang meluncur dari anggota Dewan asal Lampung Zulkifi Anwar saat pertemuan dengan Kanwil BPN Provinsi Lampung dihadiri Sekda dan Kapolda Prov. Lampung dalam acara gelar perkara kasus-kasus pertanahan di Lampung. Dalam kunker spesifik Panja Pertanahan Komisi II yang dipimpin Ahmad Reza Patria belum lama ini, mantan Bupati Lampung Selatan ini terusik dengan pertanyaan anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat yang mempersoalkan tanah register 40. “Sebagai anggota DPR dari Dapil Lampung II, saya didatangi masyarakat yang menduduki register 40 dua malam berturutturut. Maka wajib hukumnya untuk memperjuangkan. Saya sudah mengindetifikasi dan pegang data-data, semestinya Zulkifli Anwar berterima kasih,” kata Henry. Zulkifli Anwar dan Henry Yosodiningrat sama-sama anggota Dewan asal Lampung. Namun ke duanya beda partai Zul dari Fraksi PD sedangkan Henry dari PDI Perjuangan. Zul -panggilan akrabnya- mempertanyakan mengapa Henry mempersoalkan register 40 78 EDISI 130 TH. XLV, 2015

karena ada di wilayahnya Jati Agung yang sekarang ada kota baru. Kalau bicara untuk kepentingan masyarakat, siap bersaksi berdua bersama Sekda Arinal Junaedi yang mantan Kadinas Kehutanan telah memperjuangkan tanah bagi kepenti ngan rakyat. Tanah register 40, Zul bersama BPN meminta Menhut untuk melepaskan karena dia tahu persis kalau di peta bergaris merah, berarti bukan hutan lindung. Itu adalah hutan produksi bisa dikonversi dan diberikan ke masyarakat. “Saya sependapat dengan Henry Yosodiningrat sama-sama membela Lampung. Kita ke Kemenhut karena kewenangan itu bukan di BPN, bukan di Propinsi tapi di Kemenhut,” ujarnya dengan menambahkan setuju register 40 itu sudah dihuni bertahun-tahun supaya dikasih kepada masyarakat untuk diberdayakan. Ungkapan satu guru lain jimat ada benarnya, sang guru berharap semua muridnya sukses. Demikian pula DPR meski warnanya lain, mua ranya adalah berjuang meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam salah satu poin hasil diskusi Panja Pertanahan Komisi II DPR ini sepakat bahwa kasuskasus tanah di Lampung bisa segera diselesaikan sehingga menjadi model penyelesaian kasus-kasus tanah di tingkat nasional. (MP) FOTO: MASTUR PRAN- TONO/PARLE/IW EDISI 130 TH. XLV, 2015 79

karena ada di wilayahnya Jati Agung yang sekarang<br />

ada kota baru. Kalau bicara untuk kepentingan masyarakat,<br />

siap bersaksi berdua bersama Sekda Arinal<br />

Junaedi yang mantan Kadinas Kehutanan telah<br />

memperjuangkan tanah bagi kepenti ngan rakyat.<br />

Tanah register 40, Zul bersama BPN meminta<br />

Menhut untuk melepaskan karena dia tahu persis<br />

kalau di peta bergaris merah, berarti bukan hutan<br />

lindung. Itu adalah hutan produksi bisa dikonversi<br />

dan diberikan ke masyarakat.<br />

“Saya sependapat dengan Henry Yosodiningrat<br />

sama-sama membela Lampung. Kita ke Kemenhut<br />

karena kewenangan itu bukan di BPN, bukan<br />

di Propinsi tapi di Kemenhut,” ujarnya dengan menambahkan<br />

setuju register 40 itu sudah dihuni<br />

bertahun-tahun supaya dikasih kepada masyarakat<br />

untuk diberdayakan.<br />

Ungkapan satu guru lain jimat ada benarnya,<br />

sang guru berharap semua muridnya sukses.<br />

Demikian pula DPR meski warnanya lain, mua ranya<br />

adalah berjuang meningkatkan kesejahteraan<br />

rakyat. Dalam salah satu poin hasil diskusi Panja<br />

Pertanahan Komisi II DPR ini sepakat bahwa kasuskasus<br />

tanah di Lampung bisa segera diselesaikan<br />

sehingga menjadi model penyelesaian kasus-kasus<br />

tanah di tingkat nasional. (MP) FOTO: MASTUR PRAN-<br />

TONO/PARLE/IW<br />

EDISI 130 TH. XLV, 2015<br />

79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!