29.12.2015 Views

EFEK DINANTI PAKET DIRACIK EFEK DINANTI

m-130-2015

m-130-2015

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

untuk memperbaiki keadaan. Sebagai<br />

politisi menurutnya ia akan berupaya<br />

meng-golkan aturan perundang-undangan<br />

untuk mendukung aspek pecegahan.<br />

Sementara dari aspek penindakan<br />

ia meminta aparat hukum harus lebih<br />

tegas bersikap. Sementara itu anggota<br />

delegasi Parlemen Timor Leste Maria<br />

De Lurdes Bessa mengatakan salah satu<br />

solusi yang dinilainya cukup efektif untuk<br />

meredam high cost politic adalah<br />

membiayai kampanye dengan anggaran<br />

negara. Dengan kebijakan itu ia mengaku<br />

tidak terlalu terbebani secara<br />

finansial saat menyampaikan program<br />

politik yang akan diusungnya kepada<br />

masyarakat.<br />

Ada hal menarik dalam diskusi dengan<br />

tema ‘Increasing Women Parliamentarians,<br />

Leadership on Non-Tradisional<br />

Issues’, anggota delegasi parlemen<br />

Argentina Paula Bertol memaparkan<br />

kebijakan kuota 30 persen untuk menghadirkan<br />

lebih banyak perempuan di<br />

parlemen tidak tercapai. Banyak yang<br />

sudah berhasil memimpin di parlemen<br />

tetapi bukan di sektor yang mempunyai<br />

kewenangan memadai. Kebijakan untuk<br />

memberikan ruang yang lebih luas kepada<br />

perempuan untuk berkarir di bidang<br />

politik dan sejumlah bidang lainnya<br />

adalah bagian dari upaya memperbaiki<br />

sistem yang cenderung meminggirkan<br />

kaum perempuan. Namun menurutnya<br />

kebijakan itu bukan dalam kerangka<br />

ingin menekan korupsi. “Adalah mitos,<br />

apabila ada yang mengatakan lebih banyak<br />

perempuan memimpin maka akan<br />

bisa mengurangi angka korupsi dan tidak<br />

benar pula banyak parlemen perempuan<br />

maka akan lebih banyak korupsi.<br />

Fokusnya adalah memperbaiki sistem<br />

yang ada karena perempuan saat ini tidak<br />

bisa berperan lebih bermakna dalam<br />

sistem yang ada sekarang,” tekan dia.<br />

PROMOSI PARIWISATA YOGYA<br />

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen<br />

-- BKSAP DPR RI Nurhayati Ali<br />

Assegaf mengatakan pelaksanaan Sidang<br />

Umum Keenam GOPAC di Yogya<br />

adalah kesempatan baik bagi DPR untuk<br />

memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia<br />

khususnya Yogya kepada 300<br />

anggota delegasi. Apalagi delegasi yang<br />

hadir dinilainya terbesar dibandingkan<br />

dengan konferensi GOPAC sebelumnya.<br />

Tercatat ada 74 negara dengan 4 ketua<br />

parlemen yaitu dari Malaysia, Namibia,<br />

Serbia, Zimbabwe dan Indonesia. Ia<br />

juga menyebut 5 wakil ketua parlemen<br />

yaitu dari Chile, Turki, Timor Leste dan<br />

dua dari Indonesia. Dalam kesempatan<br />

jamuan makan peserta sidang menikmati<br />

ragam budaya Indonesia seperti tari<br />

batik, yang menggambarkan keelokan<br />

ragam batik di Nusantara. “Yogyakarta<br />

adalah kota yang cantik, kota kebudayaan<br />

dengan sentuhan modern. Luangkan<br />

waktu anda untuk berburu batik,<br />

berbelanja di Yogya. Kami juga mengajak<br />

anda untuk menikmati keindahan candi<br />

Prambanan,” demikian Nurhayati.<br />

Kejutan menyenangkan disampaikan<br />

Anggota Executive Committee GOPAC<br />

Naser Al Sane yang naik ke podium dengan<br />

pakaian dan surban khas negaranya<br />

Kuwait. “Sudah empat hari kita<br />

berada di Yogyakarta, melihat orangorang<br />

yang selalu tersenyum di sekitar<br />

kita. Saya ingin menyampaikan apresiasi<br />

atas keramahtamahan dan juga dukungan<br />

terutama counterpart kami DPR<br />

RI, tuan rumah yang telah melakukan<br />

persiapan dengan baik,” kata dia disambut<br />

tepuk tangan panjang peserta<br />

sidang. Hal senada juga disampaikan<br />

anggota de legasi dari Zimbabwe, Willias<br />

Madzimure yang mengaku terkesan<br />

dengan suasana Yogyakarta. Ia menyebut<br />

selalu berusaha meluangkan waktu<br />

pada saat rehat sidang untuk berkeliling<br />

menikmati pesona kota budaya ini.<br />

Bagi Osei Kyei Mensah Bonsu anggota<br />

parlemen dari Ghana yang terpilih<br />

menjadi Wakil Presiden GOPAC pengalaman<br />

di Yogya akan menjadi kenangan<br />

yang indah sepanjang masa. “Konferensi<br />

selesai dan kita akan meninggalkan Yogyakarta<br />

dengan kenangan yang indah.<br />

Sekaligus dengan tekad bekerja memerangi<br />

korupsi untuk kepentingan kemanusiaan<br />

dan generasi yang akan datang,”<br />

Fadli Zon didampingi Wakil Ketua Gopac dan Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf<br />

tutur dia. Nurhayati Ali Assegaf menyambut<br />

baik sejumlah sambutan yang<br />

disampaikan anggota delegasi pesertai<br />

Sidang Umum keenam GOPAC. Ia menyebut<br />

keberhasilan ini adalah berkat<br />

kerja sama banyak pihak. “Tidak lupa<br />

kami mengucapkan terima kasih kepada<br />

masyarakat khususnya warga Yogya<br />

yang telah mendukung dan mendoakan<br />

sehingga konferensi berjalan lancar,”<br />

demikian Nurhayati. (IKY/TT) FOTO: RIZKA,<br />

ANDI/PARLE/IW<br />

EDISI 130 TH. XLV, 2015<br />

65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!