J A K A R T A
J A K A R T A - Sumbawanews
J A K A R T A - Sumbawanews
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
MAHKAMAH KONSTITUSI<br />
REPUBLIK INDONESIA<br />
---------------------<br />
RISALAH SIDANG<br />
PERKARA NOMOR 6/PHPU.D-VIII/2010<br />
PERIHAL<br />
PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN<br />
UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA<br />
DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT, PROVINSI<br />
NUSA TENGGARA BARAT<br />
ACARA<br />
PEMERIKSAAN PERKARA<br />
(I)<br />
J A K A R T A<br />
RABU, 12 MEI 2010<br />
www.sumbawanews.com
MAHKAMAH KONSTITUSI<br />
REPUBLIK INDONESIA<br />
--------------<br />
RISALAH SIDANG<br />
PERKARA NOMOR 6/PHPU.D-VIII/2010<br />
PERIHAL<br />
Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan<br />
Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa<br />
Tenggara Barat<br />
PEMOHON<br />
- H. Andy Azisi Amien<br />
- Dirmawan<br />
TERMOHON<br />
KPUD Kabupaten Sumbawa Barat Ternate<br />
ACARA<br />
Pemeriksaan Perkara (I)<br />
Rabu, 12 Mei 2010, Pukul 10.50- 11.40 WIB<br />
Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI,<br />
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat<br />
SUSUNAN PERSIDANGAN<br />
1) M. Akil Mochtar (Ketua)<br />
2) Hamdan Zoelva (Anggota)<br />
3) Muhammad Alim (Anggota)<br />
Cholidin Nasir<br />
Panitera Pengganti<br />
www.sumbawanews.com 1
Pihak yang Hadir :<br />
Kuasa Hukum Pemohon:<br />
- Indra S<br />
- Achmar Ihsan<br />
- Nasrullah Nasution<br />
- Ramayanti<br />
Termohon :<br />
- KPUD Kabupaten Sumbawa<br />
Kuasa Hukum Termohon:<br />
- D.A. Malik<br />
www.sumbawanews.com 2
SIDANG DIBUKA PUKUL 10.50 WIB<br />
1. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Sidang dalam Perkara Nomor 6/PHPU.D-VIII/2010 saya nyatakan<br />
dibuka dan terbuka untuk umum.<br />
KETUK PALU 3 X<br />
Saudara Pemohon, silakan untuk memperkenalkan diri dahulu,<br />
apakah Pemohon Prinsipal atau Kuasa Hukumnya. Saya persilakan.<br />
2. KUASA HUKUM PEMOHON : INDRA<br />
Assalamualaikum wr. wb. Yang kami hormati Majelis Hakim<br />
Mahkamah Konstitusi.<br />
Pada kesempatan ini, kami selaku Kuasa Hukum mewakili<br />
Prinsipal yang sedang dalam perjalanan, saya Indra, S.H. Ada rekan saya<br />
ada Bapak Achmad Irsan Rangkuti, S.H., ada Bapak Nasrullah Nasution,<br />
S.H., ada Ibu Ramayanti, S.H.<br />
Kami dalam hal in sebagai Kuasa Hukum dari pasangan calon<br />
nomor urut 1 atas nama H. Andy Azisi dan Dirmawan. Sekian, Majeils.<br />
3. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Saudara mewakili H. Andy Azisi Amin, S.E., M.Sc, ya?<br />
4. KUASA HUKUM PEMOHON : INDRA S.H.<br />
Ya.<br />
5. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Dan Ir. Dirmawan. Keduanya pasangan calon kepala daerah?<br />
6. KUASA HUKUM PEMOHON : INDRA S.H.<br />
Nomor urut 1.<br />
www.sumbawanews.com 3
7. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Ya, di sini belum ada nomor urutnya, kuasanya. Kuasa, surat<br />
pembatalan, tanggapan jawaban, replik, duplik itu tidak ada di sini.<br />
Kesimpulan, bukti dan seterusnya. Oke. Kemudian dari Termohon?<br />
8. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
Bismillahirahmanirrahiim. Assalamualaikum wr. wb. Terima kasih<br />
sebelumnya kami sampaikan kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi<br />
Yang Mulia. Bahwa kami atas nama D.A. Malik dari Lembaga Bantuan<br />
Hukum Nusa Tenggara Barat adalah sebagai Kuasa Hukum dari Pihak<br />
Termohon. Dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa<br />
Barat. Dan di sebelah kami ini adalah Ketua KPU dan 2 orang komisioner.<br />
9. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Anggota KPU, ya?<br />
10. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
Anggota KPU.<br />
11. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
2 orang apa 1?<br />
12. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
2 orang.<br />
13. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Satu lagi mana? Satu ketua, satu lagi anggotanya mana? Satu kan<br />
anggotanya?<br />
14. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
Ya.<br />
15. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Yang dibelakang? Staf Saudara?<br />
www.sumbawanews.com 4
16. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
Ya.<br />
17. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Supaya jelas hadir di persidangan. Saudara ada Kuasanya?<br />
18. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
Ada, Majelis.<br />
19. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
KPU?<br />
Tolong. Pemberi Kuasa, di sini pemberi kuasanya perorangan atau<br />
20. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
Dalam kapasitas sebagai Komisi Pemilihan Umum Kabupaten<br />
Sumbawa Barat.<br />
21. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Ya, kalau begitu tanda tangannya nanti di belakang di cap ya. Ini<br />
pemberi kuasanya Umar Achmad, Sip., DA. Malik, S.H., lalu Amaryadi.<br />
22. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
Penerima Kuasa, Majelis.<br />
23. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Oh, ya, Pemberi Kuasa Mohammad Rizal, S. Sos. Map.<br />
24. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A MALIK<br />
Ya, Ketua KPU.<br />
25. KETUA : M. AKIL MOCHTAR.<br />
Tidak ada keterangan di sini, Pemberi Kuasa saja. Di sini di<br />
depannya bertindak dan untuk atas nama Komisi Pemilihan Umum.<br />
www.sumbawanews.com 5
Pemberi Kuasa disebut di situ, ketua, cap, tanda tangan, ya, nanti<br />
diperbaiki selesai sidang.<br />
Baik, Saudara Pemohon, sebelum memulai persidangan ini, saya<br />
mengingatkan juga termasuk Termohon bahwa sengketa Pemilukada ini<br />
adalah perkara yang speedy trial, perkara cepat, yang penyelesian<br />
perkaranya dibatasi oleh waktu 14 hari kerja.<br />
Oleh karena itu, kepada Saudara-Saudara harus mengerti betul<br />
bagaimana proses ini. Jadi kalau Saudara mengajukan permohonan,<br />
buktinya siapkan, saksinya siapkan, demikian juga Termohon, apa yang<br />
bisa dijadikan bukti, siapa yang bisa jadi saksi itu Saudara lihat PMK<br />
(Peraturan Mahkamah Konstitusi) Nomor 15 Tahun 2008, ya?<br />
Jadi kita tidak akan memberikan toleransi jika saudara-Saudara<br />
tidak siap. Jadi Saudara harus mengerti betul.<br />
Nah untuk itu, saya persilakan Saudara menjelaskan pokok-pokok<br />
permohonan yang Saudara ajukan ini. Kemudian Saudara Termohon<br />
sudah menerima Permohonannya? Salinan permohonan sudah?<br />
26. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Sudah Majelis.<br />
27. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Sudah? Jawabannya juga sudah siap ?<br />
28. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Sudah disiapkan.<br />
29. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, silakan Saudara Pemohon untuk menyampaikan pokok-pokok<br />
permohonan.<br />
Jadi kalau permohonan saudara sudah lama kita baca, tapi apa<br />
yang menjadi intinya, apa hal-hal yang bisa mendukung permohonan<br />
saudara sehingga permohonan ini layak untuk diperiksa, dikabulkan,<br />
atau tidak dikabulkan, silakan.<br />
30. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Ya, terima kasih Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang Mulia.<br />
Pada kesempatan ini, pertama kami mohonkan atas perubahan<br />
perbaikan dari pemohonan yang telah kami ajukan awal. jadi kami<br />
mohon izin untuk memberikan perbaikan dari permohonan awal yang<br />
telah kami berikan tanggal 6 lalu. Itu yang pertama Majelis, sebelum<br />
kami menguraikan pokok-pokok permohonan.<br />
www.sumbawanews.com 6
31. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, perubahannya itu apakah perubahan seluruh permohonan<br />
atau ada bagian-bagian tertentu yang dilakukan perubahan?<br />
32. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Perubahannya cukup mendasar Majelis dan hampir seluruhnya<br />
terjadi perbaikan dan perubahan.<br />
33. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, kalau nanti jadi permohonan baru lagi. Saudara (...)<br />
34. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Mohon maaf Majelis, secara prinsip substansi tidak ada<br />
perubahan. Kami hanya memberikan penguatan dan pendalaman terkait<br />
dengan uraian-uraian yang telah kami sampaikan dalam permohonan<br />
awal.<br />
Jadi secara prinsip, struktur dan..., struktur dari permohonan yang<br />
telah kami ajukan tidak ada perubahan, tapi hanya ada pada<br />
pendalaman, uraian, dan analisis terhadap uraian-uraian awal yang telah<br />
kami berikan ketika tanggal 6 yang lalu.<br />
35. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, artinya memang prinsip perubahan masih bisa dimungkinkan<br />
ya, penjelasan permohonan dan perbaikan jika dipandang perlu.<br />
Makanya yang memandang perlu itu siapa kan gitu? Kalau dipandang<br />
tidak perlu, ya tidak perlu.<br />
Oleh sebab itu permohonan karena ini juga Pemohonnya juga<br />
harus menjawab beberapa hal, tentu ini ada konsekuensinya juga.<br />
Ya, tolong Saudara sampaikan permohonannya tolong diambil<br />
Panitera, nanti jawaban yang akan disampaikan oleh Termohon<br />
sepanjang ada hal-hal yang secara prinsip nanti perlu ditanggapi lagi<br />
nanti bisa juga disampaikan tambahan keterangannya.<br />
36. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Sampaikan Pak..., Termohon juga ya. Itu yang asli semua. Ini.<br />
www.sumbawanews.com 7
37. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Silakan, apa yang menjadi dasar permohonan Saudara dengan<br />
dijelaskan?<br />
38. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Baik, terima kasih Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Yang<br />
Mulia. Apa yang kami permohonkan dalam ini adalah adanya sebuah<br />
proses yang kami anggap menjadi bahan yang harus diselesaikan, dan<br />
dipecahkan, dan diadili di Mahkamah Konstitusi.<br />
Yang pertama adalah masalah terkait dengan pasangan calon<br />
bupati dan wakil bupati Sumbawa Barat yang sudah ditetapkan tanggal 2<br />
Maret 2010. Ini adalah kami melihat ada sebuah proses yang terjadi<br />
keberpihakan, dan kecurangan, dan mengabaikan asas-asas dalam<br />
proses Pemilihan Umum seperti yang diatur dalam Undang-undang<br />
Nomor 22 Tahun 2007.<br />
Dan pengabaian, penyimpangan, dan pelanggaran-pelanggaran<br />
tersebut, kami melihat begitu sistematis terjadi sejak awal proses<br />
Pemilukada di Sumbawa Barat, yaitu mulai dari proses tahap pencalonan<br />
dimana dalam hal ini..., ketika ada proses pencalonan kami melihat ada<br />
kandidat pasangan calon yang dalam hal ini pasangan calon nomor urut<br />
2, pada prinsipnya kami menilai tidak memenuhi kriteria Pasal 58 huruf<br />
C.<br />
Kenapa kami menilai seperti itu? Karena memang di sana (...)<br />
39. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Pasal 58 huruf C Undang-undang nomor berapa?<br />
40. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
32 Tahun 2004, mohon maaf Majelis.<br />
Jadi ketika proses awal pencalonan, persoalan ini sebenarnya sudah<br />
muncul, yaitu persoalan gugatan yang disampaikan oleh publik,<br />
dipertanyakan oleh publik kepada Termohon. Terkait dengan status<br />
ijazah pasangan calon nomor urut 2. dan masalah ijazah ini mencuat<br />
ketika ada surat dari di Diknas Sumbawa yang menyatakan bahwasanya<br />
ijazah SRN yang menjadi ijazah yang dilampirkan dalam persyaratan<br />
calon pasangan nomor urut 2, di sini dinyatakan bahwasanya SRN tahun<br />
1968 sudah tidak lagi nomenklatur SRN, tapi nomenklaturnya sudah<br />
SDN.<br />
Ini menjadi pangkal awal dan proses ini sudah dipertanyakan oleh<br />
banyak pihak kepada Termohon karena banyak pihak dan kamipun<br />
sebagai Pemohon menilai bahwasanya pasangan calon nomor 2 tidak<br />
www.sumbawanews.com 8
memiliki ijazah yang sah, tidak memiliki ijazah yang berlaku seperti apa<br />
yang disampaikan oleh dinas pendidikan Sumbawa pada saat itu.<br />
Dan ketika proses ini berpolemik, Termohon pada saat itu<br />
menanyakan, atau meminta fatwa, atau meminta konfirmasi Kementrian<br />
Pendidikan Nasional terkait dengan nomenklatur SRN tahun 1968.<br />
Yang menarik di sini, yang harus menjadi catatan buat kami yang<br />
menjadi catatan mendasar adalah ketika proses surat menyurat<br />
pertanyaan yang disampaikan Termohon kepada Mendiknas terkait<br />
dengan pengaduan, atau gugatan, atau permasalahan yang dimunculkan<br />
di masyarakat, ternyata Termohon tanpa menunggu dan tanpa<br />
mempertimbangkan surat dinas Sumbawa yang tahap pertama, ternyata<br />
Termohon dengan subjektivitasnya, dengan penuh memaksakan<br />
kehendaknya, menetapkan pasangan calon atas nama Zulkifli Muhadli<br />
dan Malarahman menjadi pasangan calon tetap dengan nomor urut 2.<br />
Yang perlu dicatat di sini adalah saat itu surat balasan atas<br />
pertanyaan dan konfirmasi dari Termohon belum dijawab atau belum<br />
mendapatkan jawaban klarifikasi Kementrian Pendidikan Nasional, tapi<br />
Termohon dengan memaksakan kehendaknya tetap menetapkan bakal<br />
pasangan calon Zulkifli Muhadli dan Malarahman sebagai pasangan calon<br />
tetap dengan nomor urut 2.<br />
Ini pokok awal yang mendasar karena kami menilai diknas<br />
Sumbawa telah menyatakan SRN tahun 1968 nomenklatur yang berlaku<br />
adalah SDN, bukanlah SRN. Sedangkan pasangan calon nomor urut 2<br />
menggunakan ijazah SRN.<br />
Waktu berjalan dan ketika proses penetapan sudah terjadi dan<br />
juga gugatan dari banyak pihak juga dilayangkan, baik ke Panwas, baik<br />
ke Termohon sendiri dipertanyakan atas penetapan pasangan calon<br />
nomor urut 2 sebagai pasangan calon tetap terkait dengan ijazah yang<br />
tidak sah dan tidak berlaku itu, tanggal 5 April Mendiknas menjawab<br />
surat dari Termohon atau surat awal ketika meminta konfirmasi atau<br />
penjelasan.<br />
Di sana Mendiknas, dalam hal ini Dirjen Manajemen Pendidikan<br />
Dasar dan Menengah mempertegas dan memperkuat surat dari Diknas<br />
Sumbawa yang terdahulu bahwasanya di sana ditegaskan, tahun 1968<br />
nomenklatur yang berlaku adalah nomenklatur SDN bukanlah SRN. Ini<br />
yang menjadi dasar dan di sana juga di dalam surat dari Kementrian<br />
Pendidikan Nasional juga dijelaskan, spesifikasi blanko yang diberlakukan<br />
pada tahun 1968, spesifikasi dengan ukuran dan segala macamnya<br />
sudah kami sampaikan dalam bukti awal.<br />
Yang menjadi persoalan adalah ketika itu sudah disampaikan dan<br />
surat balasan dari Mendiknas juga sudah dilayangkan, ternyata<br />
Termohon tetap mengabaikan dan tidak memperdulikan penjelasan dan<br />
klarifikasi dari Kementrian Pendidikan Nasional tersebut.<br />
Padahal kita begitu sadar, begitu jelas, dan gamblang di sana<br />
diungkapkan, SRN tidak diberlakukan tahun 1968. Yang diberlakukan<br />
sejak tahun 1968 adalah SDN, sedangkan pasangan calon nomor urut 2<br />
www.sumbawanews.com 9
menggunakan ijazah SRN, yang kami duga palsu, dipalsukan, dan tidak<br />
sah, dan tidak bisa diberlakukan. Itu yang pertama Majelis, prinsip pokok<br />
awal.<br />
Yang kedua adalah persoalan kesalahan pelanggaran-pelanggaran<br />
yang dilakukan dan juga Pihak Terkait dalam hal ini pasangan calon<br />
nomor dua, kami melihat secara sistematis, massif, terstruktur, dan<br />
terencana. Kenapa seperti itu? Karena proses Pemilukada yang berjalan<br />
penuh dengan kecurangan, penuh dengan pelanggaran-pelanggaran.<br />
Mulai proses kampanye awal dengan adanya pengerahan pegawai negeri<br />
sipil, dengan adanya penggunaan fasilitas negara, dalam hal ini mobil<br />
dinas untuk kampanye pasangan calon nomor urut 2, dan ini pun sudah<br />
kami pertanyakan, sudah kami persoalkan sejak awal, baik ke Panwas<br />
sebagai lembaga yang diberikan kewenangan untuk mengawasi<br />
Pemilukada dan proses ini dalam setiap kampanye pasangan calon<br />
nomor urut 2 terjadi. Ini pertama, masalah pengerahan PNS dan<br />
penggunaan fasilitas dinas.<br />
Selain itu juga ada tindakan tindakan yang dilakukan oleh Pihak<br />
Terkait dalam hal ini pasangan calon nomor 2 mengintimidasi para PNS<br />
untuk mendukung, untuk memilih dan seterusnya pasangan calon nomor<br />
2 dengan Ancaman dimutasi ke tempat tempat yang mungkin terpelosok<br />
dan seterusnya. Dan ini terjadi Majelis. Baik ketika masa kampanye<br />
ataupun masa tenang dan juga ada beberapa saksi kita yang termutasi<br />
ketika mereka tidak menjadi dan tidak mau mengikuti instruksi untuk<br />
memilih pasangan calon Nomor 2.<br />
Selain itu juga adanya kampanye terselubung yang dilakukan<br />
semasa hari tenang dengan memanggil para Pegawai Negeri Sipil yang<br />
dilakukan oleh Sekda dengan alasan pembinaan pegawai dan di sana di<br />
dalam forum itu begitu nyata , begitu tegas adanya pengarahan suara<br />
untuk memilih pasangan calon nomor urut 2. Dan juga adanya terjadinya<br />
money politics yang begitu terjadi merata hampir semua tempat, apakah<br />
dalam bentuk pemberian uang, pemberian sembako ataupun insentif lain<br />
yang diberikan oleh pasangan calon nomor urut 2 ataupun tim<br />
suksesnya, dalam rangka mempengaruhi, dalam rangka mengarahkan<br />
suara dari pemilih itu sendiri. Dan ini terjadi mulai dari proses hari<br />
tenang, mulai dari proses kampanye, hari tenang dan menjelang detik<br />
detik pemilihan. Baik berupa pemberian uang langsung ataupun janji<br />
janji berupa pembagian sapi, pembagian program koperasi tingkat RT<br />
dan seterusnya. Dan kami juga menemukan adanya money politics<br />
dalam bentuk menunggangi atau membuat kedok program dari Pemda<br />
yang dilakukan adanya program “Populis” ketika hari tenang dilakukan<br />
oleh pasangan calon nomor urut 2 dalam bentuk pengguliran dana<br />
bantuan koperasi berbasis RT sebesar 13 miliar dan itu RT dapat,<br />
dengan menggulirkan dana APBD. Dan ini kami anggap bentuk salah<br />
satu bentuk money politics dengan menunggangi dan menjadikan kedok<br />
program Pemda sebagai upaya mempengaruhi menggiring suara pemilih.<br />
www.sumbawanews.com 10
Dan selain itu juga kami menemukan adanya pemilih ganda dan<br />
adanya pendukung dari pasangan calon nomor urut 2, memilih dua kali<br />
pemilihan di tempat yang berbeda. Dan juga banyaknya terjadi tidak<br />
terdaftarnya, yang dianggap sebagai basis pasangan calon nomor urut 1<br />
tidak terdaftar di DPT. Dan juga ada juga orang orang yang sudah<br />
terdaftar di DPT tetapi karena dia dianggap pendukung pasangan calon<br />
nomor urut 1, ternyata dia tidak mendapatkan surat undangan dan ini<br />
sudah kami protes, baik di tingkat TPS atau ke Panwas ternyata mereka<br />
tidak diperkenankan untuk memilih.<br />
Proses yang begitu banyak, kecurangan yang begitu sistematis<br />
yang terjadi sejak awal mulai dari proses pencalonan, mulai dari proses<br />
kampaye dan tahap pemungutan suara, ini kami melihat terjadi<br />
sistematis dan struktur yang dilakukan oleh.., baik oleh Termohon yang<br />
kami menilai begitu nyata, begitu memihak dan tidak adil<br />
memperlakukan pasangan calon, sehingga kami sebagai Permohon<br />
merasa dirugikan dan juga dilakukan oleh Pihak Terkait dengan tim<br />
suksesnya, dengan cara mempengaruhi pemilih yang jelas jelas<br />
melanggar Undang-Undang Nomor 32 ataupun Undang-Undang Nomor 2<br />
Tahun 2007.<br />
Prinsipnya yang permohonan yang kami ajukan seperti itu Majelis,<br />
dan uraian lebih panjang tentu sudah ada di dalam permohonan yang<br />
telah kami jilid dan telah kami berikan kepada Majelis yang terhormat.<br />
Sementara itu penjelasan awal kami Majelis, sebagai penjelasan<br />
awal pokok pokok yang kami ajukan.<br />
Terima kasih.<br />
41. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, baik tadi alasan alasan permohonannya sudah cukup panjang<br />
dasarnya kan begitu. Mulai dari ijazah palsu, pengerahan PNS, money<br />
politics baik barang maupun uang, tekanan, pembagian program<br />
Pemerintah pada minggu tenang, macam macamlah.<br />
Ada yang dilakukan tindak pidana, ada yang dilaporkan pidana tidak?<br />
42. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Ada Majelis, kami setiap pelanggaran yang kami temukan di<br />
lapangan dengan data yang cukup dengan saksi yang cukup, dengan<br />
bukti yang cukup kami laporkan ke Panwas (…)<br />
43. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Bukan, kalau misalnya orang mencoblos lebih dari satu kali itu, itu<br />
tindak pidana. Orang yang memberi uang, money politics itu juga tindak<br />
pidana Pemilu. Ada yang dilaporkan ke pihak berwajib tidak? Atau ada<br />
yang menjadi kasus tidak?<br />
www.sumbawanews.com 11
44. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Majelis, kami sudah melaporkan kepada pihak berwenang, dalam<br />
hal ini Panwas dan juga untuk ijazah kami laporkan kepada pihak Polres<br />
Sumbawa Barat. Dan proses ini ada beberapa kasus yang diproses<br />
sedang berlanjut ke tindak penyelidikan Polres Sumbawa Barat dan juga<br />
ada beberapa kasus yang terjadi di tingkat kecamatan tetapi kami<br />
melihat pihak Panwas tidak tanggap dan tidak memiliki sense of crisis<br />
dan juga tidak menjalankan kewajibannya dengan baik.<br />
45. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, berapa Panwas di sana?<br />
46. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Ada delapan kecamatan Majelis.<br />
47. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Tidak, ada berapa Panwas? di Sumbawa Barat ini ada dua<br />
Panwas atau hanya satu saja Panwasnya?<br />
48. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Satu Majelis.<br />
49. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Kan ada Panwas yang dibentuk DPRD tidak ada di sana?<br />
50. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Tidak ada.<br />
51. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Bukan Sumbawa Barat ya? Kan ada juga Putusan Mahkamah<br />
Konstitusi yang 192 itu, di sana satu saja Pak? Yang dibentuk siapa?<br />
Termohonnya saja menjawab? Panwasnya dibentuk siapa?<br />
52. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Dibentuk oleh Termohon, Majelis.<br />
www.sumbawanews.com 12
53. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Termohon ya? Sesuai dengan mekanisme undang undang itu.<br />
54. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Sesuai dengan mekanisme undang-undang itu.<br />
55. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Baik, itu alasan permohonan tadi sudah didengar.<br />
Sekarang saya kasih kesempatan kepada Termohon untuk<br />
menjawab hal-hal yang tadi disampaikan.<br />
Saya ingatkan bahwa sengketa ini, sengketa hasil Pemilu, jadi<br />
bahwa proses itu bisa mempengaruhi hasil. Tetapi intinya, hasilnya<br />
harus ada satu perhitungan juga yang menurut Pemohon tidak seperti<br />
itu adalah seperti ini, sehingga minta kepada Mahkamah Konstitusi<br />
menetapkan hasil yang benar itu adalah seperti ini. Kan kira kira seperti<br />
itu.<br />
Dan beberapa alasan tadi itu mulai dari soal ijazah, itu proses<br />
semuanya itu, ya? Tahapan-tahapan kampanye yang mekanismenya<br />
sudah diatur menurut ketentuan undang undang ya? Money politcs,<br />
apalagi intimidasi. Termasuk penyelenggara yang tidak netral katanya<br />
tadi itu, itu kan alasan Pemohon ya?<br />
56. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ya.<br />
57. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, silakan dijawab.<br />
58. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ya, terima kasih Majelis Hakim Yang Mulia.<br />
Bahwa setelah kami memperoleh permohonan Pemohon dan kami<br />
coba mempelajari, ternyata dari uraian permohonan Pemohon setebal<br />
enam halaman sesungguhnya tidak ada yang menjelaskan tentang<br />
penghitungan hasil suara, sebagaimana yang direkomendasikan oleh<br />
Pasal 1 ayat (8) Jo. Pasal 4 ayat (6), Pasal 4, Pasal 6 ayat (2) Peraturan<br />
Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008. Nah, sehingga dari<br />
beberapa pandangan atau uraian yang disampaikan oleh Pihak Pemohon<br />
sebagaimana panjang lebar tadi, bahwa itu sesungguhnya di luar<br />
kewenangan Mahkamah Konstitusi, itu yang ingin kami sampaikan, itu<br />
yang pertama.<br />
www.sumbawanews.com 13
Yang kedua, kalau kita baca dari uraian permohonan Pemohon<br />
pada poin 8 sampai poin 15, itu sesungguhnya menyangkut tentang<br />
pelanggaran dan atau penyimpangan-penyimpangan yang notabene<br />
adalah domain dari Panwaslu untuk menyingkapi. Nah, tetapi penting<br />
kami katakan di sini bahwa sesungguhnya ada kesan yang diuraikan oleh<br />
Pemohon, seakan akan bahwa tuduhan-tuduhan ini kemudian<br />
menjustifikasi, ini semacam menjastifikasi kepada Termohon bahwa ada<br />
semacam tindakan-tindakan yang masif dan tidak adil dan sebagainya.<br />
Padahal setiap problem-problem yang memang itu berkaitan dengan<br />
public, khususnya terkait dengan ijazah yang diduga palsu yang<br />
sebagimana diterangkan oleh Pemohon sesungguhnya Termohon sudah<br />
melakukan verifikasi baik faktual maupun administratif sebagaimana<br />
ditentukan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 68 Tahun<br />
2008.<br />
Nah, dalam verifikasi, faktual yang coba dilakukan oleh Pihak<br />
Termohon, sesungguhnya memperoleh hasil, terutama tidak ada salah<br />
satu pihak yang menyatakan bahwa (…)<br />
59. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Saudara Termohon, itu jawaban tertulis itu sudah ada?<br />
60. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Sudah ada Majelis.<br />
61. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Berapa rangkap?<br />
62. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ada dua belas rangkap.<br />
63. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, ambil dulu Panitera, satu kasih Pemohon sisanya bawa sini.<br />
Kemudian Saudara jelaskan pokok pokoknya, ya?<br />
64. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Mohon maaf Majelis. kami tidak sempat jilid karena persoalan<br />
waktu, tadi terlambat.<br />
www.sumbawanews.com 14
65. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, memang ini speedy trial tetapi jangan alasan tidak sempat.<br />
66. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ya Majelis.<br />
67. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
KPU itu bisa harus kerja cepat. Apalgi Saudara kan dapat bayaran<br />
kan? Jadi pengacara, jadi harus tepat.<br />
68. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Siap, siap.<br />
69. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Walaupun di sini beperkara tidak bayar.<br />
70. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ya, Majleis.<br />
71. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Jadi , harus, ya soal jilid atau tidak itu soal Saudaralah, yang<br />
penting isinya.<br />
72. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ya, terima kasih Majelis.<br />
73. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Pokok pokok yang disampaikan itu, ini kan sudah ada tertulis?<br />
Jadi bantahan yang dari Saudara nyata-nyata. Misalnya ijazah, terus<br />
verifikasi factual, sudah dilakukan administrasi, faktual sudah, tenggang<br />
waktunya sudah, karena ijzah itu bukan ijzah terakhir kan?<br />
Pendidikannya itu, makanya perlu verifikasi.<br />
74. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ya.<br />
www.sumbawanews.com 15
75. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Kan beda itu, Pilkada sama dengan Anggota DPR misalnya itu<br />
legislatif itu beda, ijazah terakhir. Ada orang yang tidak tamat SD tetapi<br />
bisa gelar doktor, macam-macam itu sekarang.<br />
Nah, Pilkada itu riwayat pendidikannya dicek satu ijazah, ya kan?<br />
76. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ya Majelis.<br />
77. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Nanti itu dibuktikan. pembuktiannya dibuktikan, tetapi Saudara<br />
bantah dulu apa betul tidak itu? Katanya itu ijazahnya palsu kan begitu?<br />
78. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Justru itu Majelis perlu kami tekankan bahwa kaitannya dengan<br />
ijazah, bahwa pihak Termohon sudah melakukan verifikasi baik faktual<br />
maupun administratif. Nah, dengan bersurat, baik kepada Dinas<br />
Pendidikan Kabupaten maupun provinsi. Bahkan pusat.<br />
Memang tidak dipungkiri bahwa setelah batas waktu masa<br />
penetapan. Nah, barulah kemudian ada surat dari Mendiknas, di mana<br />
itu pada tanggal 5. Tapi di dalam klausula surat yang dibuat oleh<br />
Mendiknas, sesungguhnya tidak ada secara tegas maupun menjelas<br />
menyatakan ijazah SRN kiai ini palsu sebagaimana tuduhan-tuduhan<br />
yang disampaikan oleh pihak Pemohon. Tapi (...)<br />
79. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Gini, dari tadi SRN itu apa? SRN itu?<br />
80. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Sekolah Rakyat Nasional.<br />
81. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Nasional.<br />
82. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Negeri, oh sory Sekolah Rakyat Negeri.<br />
www.sumbawanews.com 16
83. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ada SDN, Sekolah Dasar Negeri. Saya dulu SDN, kalau Pak ini<br />
SRN ya? Pak ya masih SRN. Jadi supaya jelas gitu, ketika mau<br />
menyingkat SRN hakimnya sudah dengear oh SRN itu gitu. Bisa juga,<br />
apa namanya pengertiannya lain kan gitu? Jadi kita tegaskan dulu SRN<br />
adalah Sekolah Rakyat Negeri. SDN, Sekolah Dasar Negeri itulah samasama.<br />
Coba terus lanjut.<br />
84. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Terkait pada poin 5 surat yang disampaikan Mendiknas itu pada<br />
pokoknya menyatakan bahwa apabila terbukti ada kecurangan yang<br />
dilakukan oleh sekolah dalam rangka mengeluarkan ijazah SRN itu,<br />
maka ini mesti dicabut.<br />
Nah tapi yang menjadi, yang menjadi fakta hukum hari ini bahwa<br />
justru sekolah maupun Diknas Kabupaten Gota menyatakan bahwa<br />
nomenklatur menyatakan bahwa SRN Tahun 1968 adalah masih ada,<br />
masih ada. Sehingga apa yang disampaikan oleh Pihak Pemohon<br />
sebagaimana kami sampaikan tadi, sesungguhnya ini kami anulir<br />
kebenarannya, itu yang pertama.<br />
Yang kedua kembali kaitannya dengan persoalan ijazah. Bahwa<br />
sesungguhnya tidak ada Instansi maupun pihak yang terkait yang<br />
menyatakan bahwa ijazah SRN, salah satu pasangan calon nomor urut 2<br />
yaitu Zulkifli MUhadli adalah palsu, yang sebagaimana disampaikan oleh<br />
Pihak Pemohon.<br />
Nah, tapi dari beberapa uraian yang kami sampaikan yaitu bahwa<br />
sesungguhnya sebenarnya ya ingin kami katakan dalam rangka<br />
menghargai dan menghormati, apa yang disampaikan oleh Pemohon<br />
dalam permohonannya. Tapi yang jelas bahwa itu bukan menjadi<br />
kewenangan Mahkamah Konstitusi. Nah. ini yang mesti menjadi titik<br />
tekannya Majelis. Nah sehingga di dalam petitum kami, juga<br />
permohonan kami bahwa tetap menyatakan bahwa menolak apa yang<br />
disampaikan oleh Pihak Pemohon dalam uraian permohonannya pada<br />
tanggal 6 Mei 2010.<br />
Mungkin saya pikir itu Majelis kaitannya dengan substansi<br />
masalah ini.<br />
Terima kasih<br />
85. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, jadi isu pokoknya soal ijazah sudah dijawab kan gitu? Dan<br />
lain-lain hal dengan Saudara mengajukan eksepsi bukan kewenangan<br />
Mahkamah atau itu bahwa objek yang disengketakan di sini itu bukan<br />
www.sumbawanews.com 17
menjadi objek sengketa PHPU. Sehingga dengan demikian Mahkamah<br />
tidak berwenang mengadili, gitu dong eksepsinya iya kan?<br />
Kalau tidak berwenang mengadili, apa ditolak, apa tidak dapat<br />
diterima? Tapi di permohonan Saudara ditolak karena tidak memenuhi<br />
syarat formil, jawaban Termohon.<br />
Okelah ya? Kemudian hal-hal verifikasi sudah, ke sekolah sudah?<br />
Ke Diknas Kabupaten Kota sudah. Ijazahnya sah gak?<br />
86. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Terakhir, sebenarnya ada semacam surat SP2AP dari pihak<br />
Kepolisian bahwa pihak Kepolisian Nusa Tenggara Barat telah melakukan<br />
uji laboratorium terhadap ijazah yang diduga palsu oleh Pemohon.<br />
Tetapi dalam hasilnya itu menyatakan bahwa benar ijazah itu.<br />
Itu Majelis Hakim.<br />
87. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Bukan palsu begitu.<br />
Ya oke, itu soal jawab menjawab dan nanti tentu yang menuduh<br />
itu membuktikan, dalam pembuktian.<br />
Segala hal yang diungkapkan tadi, baik soal ijazah palsu,<br />
kecurangan, intimidasi, penyelenggaraan yang memihak ya? Itu harus<br />
Saudara buktikan. Dan demikian juga sebaliknya dari Termohon.<br />
Karena ini perkaranya cepat, apa Saudara Pemohon sudah siap<br />
buktinya dan di antaranya Saksi hari ini.<br />
Jadi begini ya Saksi dulu ya? Kita Saksi dulu. Saudara akan<br />
mengajukan Saksi berapa?<br />
88. KUASA HUKUM PEMOHON:<br />
Akan mengajukan saksi kurang lebih 12 orang Majelis.<br />
89. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
12 orang.<br />
Saksinya itu, apakah Saksi yang berhubungan dengan<br />
penyelenggaraan Pemilukada? Artinya Saksi resmi?<br />
90. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
(...)<br />
Saksi kami akan menghadirkan sakti fakta, terkait dengan Uraian<br />
www.sumbawanews.com 18
91. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Beberapa permohonan, isu-isu yang Saudara mohonkan itu?<br />
92. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Dan juga ada 2 orang saksi ahli yang sedang (...)<br />
93. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Saksi Ahli? Ahli saya kira tidak perlu lah dalam Pemilukada ini.<br />
Tidak pernah orang dalam penyelenggaran sengketa Pemilu PHPU itu<br />
mau legislatif DPD, Presiden sekalipun gak pakai Saksi Ahli ya? Ini fakta<br />
yang mendukung dari dalil-dalil permohonan Saudara. Kecuali kalau<br />
pengujian permohonan undang-undang, nah itu memang pakai ahli.<br />
Tapi yang ada ini adalah Saksi Fakta dan bukti-bukti. Nah ini sangat<br />
penting untuk mendukung dalil-dalil permohonan Saudara kan gitu?<br />
Bagaimana mau dikatakan terstruktur, bagaimana disebut dengan<br />
Masif kan gitu? Bagaimana yang disebut dengan terencana itu, apakah<br />
sang bupatinya, yang sekarang menang incumbent? Nah mau<br />
merencanakan sesuatu, mau memerintahkan anak buahnya kemudian<br />
disebarkan ke seluruh TPS, sehingga itu disebut dengan terencana,<br />
masif dan terstruktur mulai dari kabupaten ke kecamatan sampai ke<br />
desa sampai ke TPS. Nah itu dibuktikan kalau tidak ya Saudara<br />
mengertilah sebagai penasihat hukum. Dan di sini kita harus<br />
membuktikan di sini. Oleh sebab itu Saksi 12 itu kita putuskan bahwa<br />
Saudara akan mengajukan Saksi 12 orang itu Saudara daftarnya harus<br />
masuk terlebih dahulu. Sebagaimana prosedur sini KTP-nya semua<br />
dilampirkan namanya, alamatnya masuk dulu ke Panitera.<br />
Dan hari Senin, kita akan tunda ini hari Senin besok tanggal<br />
berapa hari Senin, tanggal 17 jam 10.00 WIB pagi, untuk mendengar<br />
keterangan Saksi dari Pemohon. Nah setelah itu baru bukti surat yang<br />
berhubungan dengan pokok permohonan ini, kita Saudara ajukan ya?<br />
Soalnya.., Saudara bawa tidak yang Ahli eh yang asli ini suratsurat<br />
ini?<br />
94. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Kami bawa Majelis ini. Satu lagi konsekuensi dari perubahan ee<br />
perbaikan dari permohonan itu ada juga (...)<br />
95. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ada berkaitan dengan daftar bukti kan?<br />
Saudara harus susun lagi sesuai dengan perubahan permohonan.<br />
Nanti kita serahkan belakangan.<br />
www.sumbawanews.com 19
Karena ini berkaitan dengan bukti yang dijadikan pegangan oleh<br />
hakim ya? Misalnya soal C1, C2-nya apa segala macam, nanti<br />
disiapkan juga bukti kontranya dan dari Termohon. Misalnya C1 yang dia<br />
persoalkan itu di mana? Kalau nanti berubah misalnya di apa namanya<br />
yang besar itu? Planonya, kalau diperlukan ya nanti dibawa itu jadi<br />
begitu pemeriksaan waduh di plano lain, di ini lain repot. Nah itu harus<br />
ada, asli atau setidak-tidaknya turunan dari yang asli. Karena banyak<br />
sengketa PHPU itu palsu-palsu semua, sehingga hakimnya juga sesat<br />
bikin putusannya karena barangnya yang dihadirkan palsu semua, baru<br />
nyalahkan MK. Oleh karena itu soal kita agak strict ini buktinya ya?<br />
Nah hari Senin bisa 12 saksi ?<br />
96. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Mungkin ini Majelis, mengenai Saksi tadi kami akan mengajukan<br />
12. Tapi mungkin apakah dimaksud Saksi Ahli atau tidak. Karena ada<br />
Saksi yang kami hadirkan, beliau bukanlah Saksi Fakta tapi beliau orang<br />
yang akan menguraikan terkait dengan pekerjaan dan pengalaman dan<br />
keahliannya dalam proses Pemilukada. Dalam hal ini ketika terjadi<br />
indikasi pelanggaran di sistematis sudah ada laporan dan segala macam,<br />
ketika indikasi pelanggaran-pelanggaran tersebut dan tidak ada upaya<br />
yang jelas dari proses pelanggaran dan penyimpangan itu. Dan juga<br />
tidak adanya prosedural administratif dalam hal pencalonan yang tidak<br />
terpenuhinya kriteria Pasal 60 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,<br />
kami akan menampilkan Saksi yang akan menguraikan perspektif<br />
pengalaman dan keilmuan yang dimilikinya.<br />
Apakah ini termasuk Saksi Ahli? Apa Saksi Fakta , kami berharap<br />
Saksi ini bisa kami hadirkan.<br />
97. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya jadi begini. Di MK ini ada Saksi, ada Ahli, sebutannya jelas ya?<br />
Kalau Ahli itu dalam PHPU karena ini sengketa hasil gak perlu.<br />
Kalau Saudara semua orang bisa membikin permohonan, semua bisa<br />
bilang ini terstruktur, meluas, semua bisa bilang dalam permohonan.<br />
Tapi bagaimana faktanya, Saudara yang buktikan? Karena ini<br />
pembuktian di sini sengketa PHPU ini, perselisihan namanya,<br />
perselisihan hasil Pemilu. Berselisih soal hasil, menurut Pemohon begini<br />
menurut Termohon begini, Mahkamah akan menentukan.<br />
Tapi dalam sengketa hasil itu ada proses yang Saudara nilai<br />
cacat. Silakan dibuktikan, di sini ahli juga kita menilai. Justru kita yang<br />
nilai masif. Kalau menurut ahli masif, MK tidak bilang tidak masif<br />
bagaimana?<br />
Nah, kita kan menllai proses juga, benar tidak? Asas-asas Pemilu<br />
yang disebutkan di dalam Undang Undang Dasar, Pasal 22 itu berjalan<br />
www.sumbawanews.com 20
dan dijalankan dengan benar tidak? Itu Mahkamah Konstitusi yang<br />
menilainya nanti.<br />
Jadi menurut saya sia-sia, kalau Saudara hanya mengahdirkan<br />
orang yang memberikan keterangan seperti itu. Banyak pakarnya,<br />
banyak orang mengerti Pemilu. Bahkan kita juga pernah jadi pelakunya,<br />
karena pernah menjadi peserta Pemilukada, dulu. Pemilu Legislatif juga<br />
dulu. Jadi sudah tahu langsung, pengalaman, nakalnyapun tahu<br />
bagaimana.<br />
Nah, jadi yang penting Saudara membuktikan permohonan<br />
Saudara dengan Saksi. Kalau itu nanti, ya kita ya hakim bisa<br />
mengatakan ini Saksi tidak perlu ya? Tidak mendukung dengan<br />
permohonan Saudara, percuma juga keluar ongkos, juga buat Saksi itu.<br />
Jadi Saudara yang penting 12, hari Senin siapkan saksinya. Fakta,<br />
kalau bisa, yang mendukung permohonan Saudara. Kalau ngomongnya<br />
ke barat ke timur tidak perlulah. Capek kita mendengar orang ngomong<br />
banyak, kalau di sini setiap hari kalau sidang. Mulai dari Prof. Dr. dalam<br />
negeri sampai luar negeri kita pun dengar di sini.<br />
Yang penting itu faktanya, benar tidak permohonann ini?<br />
Kemudian Termohon mengajukan bukti juga Saksi.<br />
98. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Untuk hari Senin, kalau memang diberikan waktu kita juga akan<br />
mengajukan Saksi. Tapi yang ingin kita sampaikan bahwa tadi<br />
permohonan Pemohon ada sedikit perubahan.<br />
99. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, itu nanti di bagian akhir pada saat kesimpulan. Saudara bisa<br />
ditanggapi langsung sesuai dengan kesimpulan nanti terakhir, setelah<br />
selesai pemeriksaan Saksi, kesimpulan.<br />
Dalam kesimpulan itulah Saudara, kan Saudara sudah menjawab<br />
ada beberapa bagian yang di dalam perbaikan permohonan itu belum,<br />
Saudara jawab kemudian berdasarkan fakta yang terungkap di sidang<br />
juga.<br />
Jadi saya ingatkan ini perkara dibatasi waktu 14 hari kerja. Jadi<br />
kita tidak bisa main-main. Saudara datang ke sini gak minta suruh bayar<br />
itu tidak. Saudara datang tepat waktu siapkan bukti, kalalu memang<br />
betul itu seperti itu kita akan putus seperti itu, kalau tidak, tidak.<br />
Tidak usah bawa mutiara dari sana buat sogok hakim, tidak ada<br />
itu. Mending Saudara datang tepat waktu ya?<br />
Kalau bisa? Bisa tidak?<br />
Begini, kalau Saudara hanya dua belas. Hari itu juga kita akan<br />
dengar untuk Termohon saksinya. Kan Termohon kan tidak banyak,<br />
apalagi saksinya. Kalau ada TPS dibilang persoalkan di sini Kecamatan<br />
Rang Ene 50 yang milih. tetapi tidak disebutkan. Kecamatan Nelut 1000<br />
www.sumbawanews.com 21
pemilih, Sengkang 700, Jereweh 600. Cuma dimana TPS, TPS itu kan,<br />
mungkin ada PPK dan segala macam, yang berkaitan dengan itu ya kita.<br />
Hadirkan di sini, kita dengar dia sebagai pihak penyelenggara Pemilu<br />
juga ya?<br />
100. KUASA HUKUM TERMOHON: D.A. MALIK<br />
Ya Majelis.<br />
101. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Senin bisa? Bisa ya?<br />
Ini kan libur banyak, kita kan mau ke NTB ini, libur soalnya.<br />
Sumbawa dekat lagi ya?<br />
Jadi selesai Saksi-Saksi, pembuktian surat, pemeriksaan selesai<br />
dan kita akan putuskan begitu. Walaupun 14 hari, kalau bisa selesai<br />
seminggu ya seminggu.<br />
Cukup ya? Jadi dengan catatan hari Senin Jam 10.00 pihak-pihak<br />
tidak dipanggil lagi, dengan kewajiban Pemohon membawa Saksi 12,<br />
Termohon juga dipersiapkan<br />
102. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Siap Majelis.<br />
103. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Seberapa adanya ya?<br />
104. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Izin bicara satu lagi Majelis.<br />
105. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, apalagi<br />
106. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Kami ada Saksi Fakta yang menjadi pelaku langsung dan menjadi<br />
pihak yang menerangkan langsung terkait dengan status yang kami<br />
persoalkan.<br />
107. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
www.sumbawanews.com 22
Apa itu diantaranya?<br />
108. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Dalam hal ini adalah Dinas Sumbawa, Dinas Pendidikan Sumbawa<br />
yang memberikan penjelasan awal yang terkait dengan tidak berlakunya<br />
SRN.<br />
109. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Dinas itu Kepala Dinasnya?<br />
110. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Ya, Kepala Dinas dan juga Kepala Sub yang terkait dengan<br />
masalah ijazah.<br />
111. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Ya, Saudara hadirkan. Kalau dia instansi Pemerintah ya, silakan.<br />
112. KUASA HUKUM PEMOHON: INDRA. S.<br />
Kami ada terkendala Majelis. Karena ini buat kami Saksi yang<br />
sangat mendasar. Kendalanya adalah dengan adanya permohonan dari<br />
pihak dinas untuk ada surat resmi dari.., panggilan surat resmi dari<br />
Mahkamah Konstitusi.<br />
113. KETUA: M. AKIL MOCHTAR<br />
Oh tidak bisa.<br />
Jadi begini saja, suruh dia bersaksi di Mataram sana. Hubungi di<br />
Fakultas Hukum Unra, bisa kita periksa dari sini, kalau dia mau bersaksi,<br />
video conference ya? Tetapi dia suruh hadir di sana, kita di sini, Anda di<br />
sini kita sumpah, kita bisa langsung ya? Itu, tetapi kalau kita minta ya<br />
kita kan menengahi selisih perselisihan Saudara-Saudara kan? Ya itulah<br />
gunanya Saudara bisa mengajukan bukti dan Saksi dan segala macam.<br />
Karena itu mendukung dalil permohonan Saudara, kalau dia bisa<br />
membuktikan sebaliknya, tidak palsu kan satu ini. Nanti Mahkamah<br />
Konstitusi baru berpikir, apakah untuk bisa menentukan. Kalau soal<br />
keyakinan kan itu tidak perlu disampaikan kepada Saudara.<br />
Saudara buktikan, di sana membantah kita menarik kesimpulannya nanti<br />
seperti apa?<br />
Kalau memang mau itulah yang bisa kita bantu, tidak bayar itu<br />
video conference-nya. Hubungi saja sana, hari Senin, bisa?<br />
www.sumbawanews.com 23
Seperti itulah kalau Saudara mau mangajukan lobilah dia. Kalau<br />
kita tidak bisa manggil. Oke, cukup?<br />
Matikan mic-nya masih mau ngomong atau cukup ya?<br />
Baik, sekali lagi saya ulangi sidang ini ditunda hari Senin, jam 10<br />
pagi, tanggal 17. Pihak-pihak tanpa dipanggil lagi dengan kewajiban<br />
membawa Saksi 12, jangan nanti ditambah-tambah lagi, kurang boleh,<br />
tapi kalau tambah tidak bisa. Makannya saya bilang berapa saksinya? 12<br />
ya 12. Di sini berapa siapkan. Ya?<br />
Dengan demikian Perkara Nomor 6/PHPU.D-VIII/2010 saya<br />
nyatakan ditutup.<br />
KETUK PALU 3X<br />
SIDANG DITUTUP PUKUL 11.40 WIB<br />
Jakarta, 14 Mei 2010<br />
Kepala Biro Administrasi Perkara dan Persidangan<br />
Kasianur Sidauruk<br />
www.sumbawanews.com 24