PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0 PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
41. Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Pendapat ini kurang begitu tepat dan bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak : • Kesehatan Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi. • Intelligensi Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainanpermainan yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat intelektual. • Jenis kelamin Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus. • Lingkungan Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang. • Status sosial ekonomi Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah. Pengaruh bermain bagi perkembangan anak : • Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak • Bermain dapat digunakan sebagai terapi • Bermain dapat mempengaruhi dan menambah pengetahuan anak • Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak • Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak • Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak Macam-macam permainan dan manfaatnya bagi perkembangan jiwa anak A. Permainan Aktif 1. Bermain bebas dan spontan Dalam permainan ini anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen atau menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru. 2. Sandiwara Dalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media. PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 93
3. Bermain musik Bermain musik dapat mendorong anak untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya, yaitu dengan bekerja sama dengan teman-teman sebayanya dalam memproduksi musik, menyanyi, atau memainkan alat musik. 4. Mengumpulkan atau mengoleksi sesuatu Kegiatan ini sering menimbulkan rasa bangga, karena anak mempunyai koleksi lebih banyak daripada teman-temannya. Di samping itu, mengumpulkan benda-benda dapat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial anak. Anak terdorong untuk bersikap jujur, bekerja sama, dan bersaing. 5. Permainan olah raga Dalam permainan olah raga, anak banyak menggunakan energi fisiknya, sehingga sangat membantu perkembangan fisiknya. Di samping itu, kegiatan ini mendorong sosialisasi anak dengan belajar bergaul, bekerja sama, memainkan peran pemimpin, serta menilai diri dan kemampuannya secara realistik dan sportif. B. Permainan Pasif 1. Membaca Membaca merupakan kegiatan yang sehat. Membaca akan memperluas wawasan dan pengetahuan anak, sehingga anakpun akan berkembang kreativitas dan kecerdasannya. 2. Mendengarkan radio Mendengarkan radio dapat mempengaruhi anak baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positifnya adalah anak akan bertambah pengetahuannya, sedangkan pengaruh negatifnya yaitu apabila anak meniru hal-hal yang disiarkan di radio seperti kekerasan, kriminalitas, atau hal-hal negatif lainnya. 3. Menonton televisi Pengaruh televisi sama seperti mendengarkan radio, baik pengaruh positif maupun negatifnya. PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 94
- Page 43 and 44: • Obat anti gatal. Seringkali bay
- Page 45 and 46: Pikiran Orangtua: PSIKOLOGI ANAK &
- Page 47 and 48: sudah relaks dengan menonton televi
- Page 49 and 50: Illingworth (1991), seorang ahli ke
- Page 51 and 52: 23. Dipaksa Makan, Anak Bisa Trauma
- Page 53 and 54: Makanan tersebut dapat menurunkan r
- Page 55 and 56: * 100 gr wortel parut * 100 gr keju
- Page 57 and 58: 26. Muntah Setiap Kali Makan Tak pe
- Page 59 and 60: Namun kalau gangguannya ringan saja
- Page 61 and 62: Yang pertama harus dilakukan,lihat
- Page 63 and 64: PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN BAB 3 :
- Page 65 and 66: dini sang anak belajar membangun ke
- Page 67 and 68: 29. Bagaimana Memilih Nursery Schoo
- Page 69 and 70: Lebih detail dipaparkan oleh peneli
- Page 71 and 72: 31. Kenapa Perlu Belajar Sejak Usia
- Page 73 and 74: anak yang sebenarnya sudah jenuh. K
- Page 75 and 76: 33. Perkembangan Motorik Halus Dan
- Page 77 and 78: 35. Matematika, siapa takut? Matema
- Page 79 and 80: Dari pasir sampai manik-manik Konon
- Page 81 and 82: 36. Peran Komputer Bagi Pendidikan
- Page 83 and 84: 38. Anakku Malas Belajar Pada artik
- Page 85 and 86: Membuat Suasana Belajar Lebih Menye
- Page 87 and 88: esar pengaruhnya, seperti keluarga
- Page 89 and 90: Sistem Meso dan Mikro Yang dimaksud
- Page 91 and 92: 40. Belajar Lebih Penting Daripada
- Page 93: Mendukung kreativitas permainanan a
- Page 97 and 98: Berbagai kondisi sosial yang penuh
- Page 99 and 100: 44. Rumah Ramah Belajar Banyak oran
- Page 101 and 102: Cerdas alam/natural adalah mengajar
- Page 103 and 104: PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN BAB 4 :
- Page 105 and 106: menjadi Tantrum ketika orangtua ben
- Page 107 and 108: jika rasanya tidak bisa memeluk ana
- Page 109 and 110: Dampak Sifat Pemalu Pada dasarnya p
- Page 111 and 112: 48. Labeling Bodoh sekali sih kamu,
- Page 113 and 114: 49. Problem Kelekatan Setiap mulain
- Page 115 and 116: Sering berpindah tempat/domisili Se
- Page 117 and 118: pikiran yang tenang, akan menciptak
- Page 119 and 120: anak anak mengalami keterlambatan b
- Page 121 and 122: Selama menjalin komunikasi dengan a
- Page 123 and 124: 18 Bulan - 2 Tahun Perkembangan Kem
- Page 125 and 126: 51. Mengekspresikan Marah Secara Te
- Page 127 and 128: 52. Penyiksaan dan Pengabaian Terha
- Page 129 and 130: Masalah Perilaku • Muncul perilak
- Page 131 and 132: Yang pasti, rayuan macam ini juga h
- Page 133 and 134: PDF Documents Complete Click Here &
- Page 135 and 136: 56. Balita Anda Bersedih ? Anak and
- Page 137 and 138: 57. Jika Alergi Menyerang Anak Sepe
- Page 139 and 140: 59. Aneka Penyebab Bayi Sesak Napas
- Page 141 and 142: Kelainan pembuluh darah. Ada lagi k
- Page 143 and 144: 61. Mengenal Autisme Secara garis b
41. Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak<br />
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan,<br />
tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak<br />
yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh.<br />
Pendapat ini kurang begitu tepat dan bijaksana, karena beberapa ahli psikologi<br />
mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa<br />
anak.<br />
Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak :<br />
• Kesehatan Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain<br />
dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang<br />
sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak<br />
energi.<br />
• Intelligensi Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak<br />
yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainanpermainan<br />
yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang<br />
daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca<br />
bacaan-bacaan yang bersifat intelektual.<br />
• Jenis kelamin Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang<br />
menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik<br />
yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat<br />
dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak<br />
perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.<br />
• Lingkungan Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan<br />
peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas<br />
bermain anak berkurang.<br />
• Status sosial ekonomi Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status<br />
sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap<br />
dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status<br />
ekonominya rendah.<br />
Pengaruh bermain bagi perkembangan anak :<br />
• Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak<br />
• Bermain dapat digunakan sebagai terapi<br />
• Bermain dapat mempengaruhi dan menambah pengetahuan anak<br />
• Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak<br />
• Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak<br />
• Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak<br />
Macam-macam permainan dan manfaatnya bagi perkembangan jiwa anak<br />
A. Permainan Aktif<br />
1. Bermain bebas dan spontan Dalam permainan ini anak dapat melakukan segala hal<br />
yang diinginkannya, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut. Anak akan<br />
terus bermain dengan permainan tersebut selama permainan tersebut menimbulkan<br />
kesenangan dan anak akan berhenti apabila permainan tersebut sudah tidak<br />
menyenangkannya. Dalam permainan ini anak melakukan eksperimen atau<br />
menyelidiki, mencoba, dan mengenal hal-hal baru.<br />
2. Sandiwara Dalam permainan ini, anak memerankan suatu peranan, menirukan<br />
karakter yang dikagumi dalam kehidupan yang nyata, atau dalam mass media.<br />
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 93