PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong><br />
BAB 3 : <strong>PENDIDIKAN</strong><br />
28. Perlukah Program Child Day-Care Bagi Anak?<br />
Program Child Day-Care sudah mulai banyak dikenal di Indonesia, terutama Jakarta dan sekitarnya.<br />
Di Jakarta sendiri sudah beberapa tempat day-care center didirikan sejak beberapa tahun yang lalu,<br />
namun sifatnya lebih sebagai penitipan anak meskipun TPA (tempat penitipan anak) tersebut juga<br />
dilengkapi dengan berbagai permainan yang menarik dan ruangan yang didesain menarik untuk anakanak.<br />
Day-care center sebenarnya bukan semata-mata tempat penitipan anak, namun seharusnya lebih<br />
menyediakan sarana atau fasilitas serta program-program yang disusun sedemikian rupa sehingga<br />
memungkinkan anak bereksplorasi dengan aman. Sayangnya, di Indonesia tidak banyak day-care<br />
center yang berkualitas dan punya fasilitas memadai sehingga bisa memberikan kesempatan yang<br />
terbaik bagi anak; atau pun jika ada, biayanya sangat mahal sehingga hanya kalangan terbatas saja<br />
yang mampu membayarnya.<br />
Menurut Kagan, seorang ahli psikologi perkembangan, umumnya anak usia 4 bulan sampai dengan 29<br />
bulan sudah bisa dimasukkan dalam day-care center. Sebab mulai dari usia kira-kira 2,5 tahun atau 3<br />
tahun umumnya anak-anak tersebut sudah meningkat pada program preschool.<br />
Yang jadi pertanyaan utama, apakah memang sudah diperlukan untuk menitipkan anak atau pun<br />
istilah nya memasukkan anak dalam program child day-care? Apakah memang ada manfaat lebih dari<br />
program tersebut bagi anak Anda?<br />
Di Amerika, trend memasukkan anak dalam program tersebut sebenarnya lebih banyak dilakukan oleh<br />
para wanita yang bekerja sehingga mereka harus menitipkan anaknya. Di Indonesia sendiri,<br />
kecenderungan untuk memasukkan anak dalam program child day-care tampaknya sudah mengalami<br />
perubahan karena anak-anak yang mengikuti program bukanlah disebabkan karena ibunya harus<br />
bekerja sepanjang hari. Sekarang ini, memasukkan anak dalam program child day-care lebih banyak<br />
dipengaruhi oleh alasan trend atau mode sehingga seringkali lupa untuk melihat pada kebutuhan<br />
sebenarnya dari sang anak. Tidak jarang anak-anak tersebut dimasukkan oleh orang tuanya karena<br />
mereka tidak mau repot-repot untuk mendidik atau mengajari beberapa ketrampilan pada anak-anak<br />
mereka; atau karena para orang tua berpikir, semakin cepat dimasukkan ke day-care program, anak<br />
mereka akan semakin cepat pintar. Apakah persepsi demikian memang terbukti kebenarannya? Untuk<br />
melihat kebenarannya, mari kita perhatikan faktor-faktor yang harus Anda pertimbangkan sekaligus<br />
pendapat beberapa ahli sebelum memasukkan anak Anda dalam program day-care.<br />
Kebutuhan dasar anak<br />
Di luar negeri sendiri pada umumnya orang tua memasukkan anak mereka dalam program child daycare<br />
dari usia 4 bulan ke atas, karena tuntutan bahwa ibunya harus mulai bekerja setelah melahirkan.<br />
Namun di Indonesia kebanyakan anak-anak yang mengikuti progam tersebut sudah pada usia yang<br />
cukup besar, sekitar 1 tahun ke atas.<br />
Menurut salah seorang ahli psikologi perkembangan yaitu Erik Erikson, kebutuhan dasar anak pada<br />
masa bayi (baru lahir) sampai dengan kurang lebih 1 tahun adalah kebutuhan yang bersifat biologis<br />
dan psikologis. Kebutuhan biologis, seperti makan, minum, pakaian, dan segala urusan pencernaan.<br />
Kebutuhan psikologis seperti kebutuhan akan rasa aman, merasa diri dicintai dan diperhatikan, dan<br />
kebutuhan untuk dilindungi. Untuk itu lanjut Erikson, diperlukan figur orang tua dan pola pengasuhan<br />
yang konstan dan stabil sehingga sang anak bisa mempercayai dan meyakini bahwa orang tuanya<br />
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 62