26.09.2015 Views

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sampai kehilangan kesabaran dengan memarahi atau melakukan tindakan fisik kepada anak.<br />

Bila berbagai upaya telah dilakukan, namun anak belum juga mau makan. Apalagi bila berat<br />

badannya di bawah normal, maka sebaiknya anak dibawa ke dokter spesialis anak, spesialis gizi atau<br />

spesialis pencernaan anak. Dokter perlu melakukan pemeriksaan apakah anak tidak mau makan<br />

karena ada enzim-enzim yang belum bekerja atau sedang menderita sakit infeksi tertentu. Apabila<br />

setelah dilakukan pemeriksaan ternyata tidak ada masalah, barulah kemungkinan adanya trauma<br />

makan pada anak dapat disimpulkan.<br />

Namun, menurut Fitriani, adanya peristiwa trautamis karena makanan pada anak sebenarnya sangat<br />

jarang. Cara lain yang dapat membuat anak senang makan adalah dengan memberikan kesibukan yang<br />

cukup banyak menghabiskan energi. Misalnya, dengan memasukkan anak ke klub renang atau klub<br />

olahraga lainnya. Dengan mengajak anak berolahraga, anak dibuat lapar. Sehingga, kebutuhannya<br />

untuk makan menjadi meningkat.<br />

Makan dengan bahagia<br />

Langkah terbaik untuk mencegah trauma tidak mau makan adalah dengan pengetahuan, sikap dan<br />

perilaku yang benar tentang pemberian makanan pada bayi. Orangtua perlu belajar tahapan pemberian<br />

makan yang benar. Belum saatnya anak makan nasi, sudah diberi nasi. Atau, sebaliknya yang<br />

harusnya sudah bisa makan nasi, masih diberi bubur atau makanan yang masih diblender. Akhirnya<br />

sama nasi trauma.<br />

Selain jenis dan bentuk makanannya, pemberian makanan tidak menggunakan cara-cara yang sangat<br />

negatif, agresif, atau penyiksaan. Bila ibu atau pengasuh sering marah-marah sambil menyuapi anak,<br />

maka anak akan mengidentikkan acara makan dengan kegiatan yang tidak menyenangkan.<br />

Sebagaimana prinsip dalam TK bermain sambil belajar yang membuat suasana menyenangkan<br />

dalam belajar, maka suasana yang menyenangkan juga perlu diciptakan dalam suasana makan.<br />

Namun, perlu diingat juga bahwa dalam mengajarkan perilaku ini orangtua tidak boleh melupakan<br />

adab-adab makan, seperti membaca doa, mengambil dengan tangan kanan, duduk. Jangan biasakan<br />

makan sambil jalan-jalan karena tidak sesuai dengan akhlak islami, tutur Fitriani, Master Psikologi<br />

Perkembangan ini.<br />

Menciptakan suasana nyaman saat makan bukan berarti mengalokasikan waktu berjam-jam untuk<br />

makan. Orangtua tetap perlu mengingatkan anak bila ia melanggar aturan. Maaf, makannya tidak<br />

sambil lari-lari. Maaf, makannya pakai tangan kana, dan seterusnya. Terakhir, jangan lupa berikan<br />

penghargaan setelah anak selesai menghabiskan makanannya. Ibu senang karena Zyfa pintar<br />

makannya. Insya Allah badan Zyfa akan sehat dengan makan-makanan yang sehat dan bergizi. Antara<br />

memberikan kenyamanan dan kedisiplinan harus pas takarannya, agar makan menjadi menyenangkan<br />

namun tetap menegakkan disiplin agar dilakukan sesuai dengan akhlaq islami.<br />

Meningkatkan Selera Makan<br />

Beberapa tips berikut adalah cara untuk membangkitkan selera makan anak. Bila seleranya<br />

meningkat, maka orangtua tak perlu memaksa anak untuk makan.<br />

1.Biasakanlah untuk memberi makan anak secara teratur.<br />

Sehingga, setiap tiba jam makan sudah terbentuk refleks makan pada anak yang dapat mengeluarkan<br />

air liur dan getah lambung yang sangat berguna bagi proses pencernaan yang sempurna. Keteraturan<br />

juga membuat perut anak lapar karena berselang 3-4 jam anak tidak makan apa-apa.<br />

2.Variasikan menu makanan dan aturlah suasana makan yang menyenangkan.<br />

3.Jangan berikan camilan yang manis-manis, seperti permen atau coklat diantara jam-jam makan.<br />

<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!