PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0 PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

azkamiru.files.wordpress.com
from azkamiru.files.wordpress.com More from this publisher
26.09.2015 Views

ersahabat. Dan jika bayi selalu menjumpai ayahnya dalam keadaan seperti ini, ia pun cenderung menghindar dari sang ayah. Dengan begini, bayi akan kekurangan kasih sayang ayah. Padahal, menurut Robin Skynner, pendiri dan pengajar pada Institute of Family Therapy, Inggris, kehadiran seorang ayah yang penuh kasih sayang di samping bayi kelak akan membantu si bayi menghadapi berbagai masalah dan kelompok yang lebih dari dua orang. PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 29

14. Peran Ibu Bagi Kesehatan Jantung Anak Sejak Kehamilan Sampai Pembentukan Kebiasaan Makan Penyakit jantung memang tak membedakan kelas sosial. Mereka yang hidup berkecukupan maupun sebaliknya, sama-sama berisiko terkena penyakit mematikan ini. Ternyata peran ibu terhadap kesehatan jantung anak sangat besar. Kenapa? Penyakit jantung bukan hanya milik orang berkecukupan. Orang papa dan tak empunya pun bisa terkena penyakit mematikan ini. Memang tak sama jenis penyakitnya, namun tak berbeda beban penderitaan yang diakibatkannya. Orang yang hidup berkelebihan terkena sakit jantung akibat kebanyakan makan, sedangkan penyakit jantung pada orang papa lebih disebabkan oleh infeksi dan kurang gizi. Yang perlu diketahui, peran ibu, baik yang hidupnya berkecukupan maupun ibu dari keluarga yang kekurangan, sama-sama menentukannya dalam membangun jantung sehat anak-anaknya. Dimulai sejak anak masih dalam kandungan ibu. Jantung anak bisa cacat apabila kehamilan dirundung infeksi. Jantung anak yang dikandung oleh ibu yang terinfeksi toxoplasma, campak Jerman, virus cytomegalo, dan herpes simplex, berisiko cacat sejak di kandungan. Ibu yang arif tidak mau hamil dulu sebelum tahu bahwa ia memang tidak mengidap keempat infeksi itu. Karena itu, pemeriksaan darah pra-nikah atau sebelum hamil dianggap sangat penting untuk memastikan ada tidaknya infeksi itu. Obat dan jamu tertentu yang diminum selagi hamil juga dapat membuat jantung anak tak terbentuk sempurna. Ibu yang arif seharusnya peduli akan itu. Lahir dengan jantung mulus pun belum tentu anak sudah aman, sebab ia masih dihadang oleh macam-macam infeksi di awal kehidupannya. Misalnya, komplikasi yang timbul apabila penyakit difteria terlambat diobati, atau ibu lalai tidak memberi anak vaksinasi difteria, akan ke jantung juga larinya. Sering terkena infeksi tenggorokan dan tak tuntas diobati juga dapat berkomplikasi pada katup jantung. Kerusakan katup jantung begini kelak berpotensi mencetuskan stroke atau payah jantung, dan mungkin menimpa koroner jantung juga. Ibu yang bijak tidak akan membiarkan anaknya kurang darah dan cacingan. Anemia yang menjadi berat dan penyakit cacing tambang yang menahun, bisa menambah beban jantung juga. Jantung bekerja lebih keras, lama-lama membengkak, akhirnya bisa kepayahan juga. GEMUK ITU PENYAKIT Anak yang sehat-sehat saja saat memasuki usia sekolah, juga belum jadi jaminan kelak jantungnya tidak terancam sakit. Harus kita akui, kurikulum pendidikan jasmani kita masih kurang. Berbeda dengan di negara maju, tiada hari tanpa olahraga bukan sekadar motto tapi benar-benar dilaksanakan. Anak-anak kita sangat kurang jam berolahraganya. Padahal berolahraga betul menyehatkan jantung. Dengan berolahraga, otot jantung bertambah tebal dan kuat. Bila jantung kuat, kelak sekiranya beban jantung meningkat, jantung tidak sampai jatuh kepayahan. Di semua negara maju, menyehatkan jantung sudah dimulai semenjak usia sekolah. Ibu yang arif akan berupaya menciptakan suasana berolahraga swakarsa buat anak-anaknya setiap hari. Berjalan dan mengajak anak berlari-lari merupakan cara bergerak badan paling murah dan sederhana, namun bermanfaat untuk menyehatkan jantung. PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 30

ersahabat. Dan jika bayi selalu menjumpai ayahnya dalam keadaan seperti ini, ia pun<br />

cenderung menghindar dari sang ayah. Dengan begini, bayi akan kekurangan kasih<br />

sayang ayah. Padahal, menurut Robin Skynner, pendiri dan pengajar pada Institute of<br />

Family Therapy, Inggris, kehadiran seorang ayah yang penuh kasih sayang di samping<br />

bayi kelak akan membantu si bayi menghadapi berbagai masalah dan kelompok yang<br />

lebih dari dua orang.<br />

<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 29

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!