26.09.2015 Views

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

11. Prestasi Anak, untuk Anak atau Orangtua?<br />

DIMAS (10) pulang sekolah dengan wajah cemberut. Dia langsung masuk ke kamarnya<br />

dan tidak keluar sampai sore hari. Dimas sudah membayangkan, ayahnya akan marah<br />

besar karena Dimas mendapat nilai empat untuk ulangan Matematikanya kemarin.<br />

Dulu ketika ulangan IPS-nya mendapat nilai empat juga, ayah marah dan menghukum<br />

Dimas tidak boleh main ke luar hingga satu minggu. Dimas juga tidak mendapatkan<br />

uang saku selama dua hari.<br />

Dimas sangat takut. Guru di sekolah minta supaya ulangan tersebut ditandatangani<br />

orangtua. Mau tidak mau ayah akan mengetahui dia mendapat nilai empat lagi dan<br />

Dimas pasti terkena omel ayah. Tetapi, bila tidak minta tanda tangan, pasti ibu guru di<br />

sekolah marah. Perasaan takut dan cemas menggelayuti perasaan Dimas.<br />

Bingung apa yang harus dilakukannya, Dimas memberanikan diri memalsu tanda tangan<br />

orangtuanya. Usaha itu ternyata berhasil. Orangtuanya tidak tahu dirinya mendapat nilai<br />

jelek, sementara guru juga tidak marah karena sudah ada tanda tangan orangtua di<br />

kertas ulangan itu.<br />

Keberhasilan memalsu tanda tangan yang melepaskan Dimas dari omelan ayah dan<br />

gurunya, diulang terus oleh Dimas setiap kali Dimas mendapat nilai jelek. Orangtua<br />

hanya tahu Dimas selalu mendapat nilai bagus. Sementara, guru merasa orangtua<br />

Dimas sudah mengetahui kualitas Dimas di sekolah seperti apa. Ketika hari pembagian<br />

rapor tiba dan prestasi Dimas ternyata biasa-biasa saja bahkan ada dua nilai lima di<br />

rapornya, baru seluruh dunia ribut. Orangtua tidak menerima Dimas tidak naik kelas<br />

karena selama ini nilainya bagus. Sementara guru juga tidak bisa menerima protes<br />

karena merasa orangtua telah mengetahui semua nilai ulangan Dimas.<br />

TIDAK hanya orangtua Dimas yang kecewa jika anaknya gagal atau mendapat nilai jelek<br />

di sekolah. Mereka ingin anaknya mencetak prestasi lebih tinggi dari teman-temannya.<br />

Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, orangtua tidak segan-segan memarahi<br />

anaknya dan menghukumnya dengan hukuman cukup berat jika anaknya mendapat nilai<br />

jelek.<br />

Sebenarnya apa itu prestasi? Menurut seorang psikolog, prestasi adalah perwujudan dari<br />

bakat dan kemampuan. Bakat merupakan kemampuan bawaan yang berupa potensi.<br />

Namun, walau potensi ini sudah ada di dalam diri, tetap butuh latihan dan<br />

pengembangan terus menerus. Jika bakat tidak dilatih dan dikembangkan, maka tidak<br />

mendatangkan manfaat apa pun pada orang yang memilikinya.<br />

Kemampuan merupakan daya atau kesanggupan melakukan suatu tindakan.<br />

Kemampuan ini didapat dari hasil pembawaan dan latihan. Kenyataannya, walau<br />

seorang anak memiliki bakat dan kemampuan, tidak mudah membuat seorang anak<br />

berprestasi.<br />

Banyak kenyataan di luar diri anak yang membuat kedua hal itu tidak muncul.<br />

Kenyataan paling jelas adalah kenyataan di keluarga, kenyataan di media, dan<br />

kenyataan di sekolah, diungkapkan di tengah seminar Club Buah Hati bertajuk<br />

Menghantar Anak Berprestasi dengan Cara Menyenangkan.<br />

Kenyataan-kenyataan itu harus dilihat secara keseluruhan. Misalnya di rumah, bila<br />

setiap hari sang anak mendapatkan gizi yang baik dan rangsangan yang tinggi dari<br />

keluarganya, anak bisa berkembang dengan cepat dan cerdas. Namun, di sisi lain ada<br />

orangtua yang menuntut segala sesuatu dengan standar tinggi yang begitu tingginya<br />

sampai tidak satu pun anak bisa menjangkaunya. Anak tidak diberi kesempatan untuk<br />

sekali-kali merasakan hal-hal di bawah standar yang ditetapkan. Jika prestasi anak di<br />

bawah standar, maka hanya omelan dan hukuman yang didapat anak.<br />

<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!