PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
9. Peran Orangtua Terhadap Perkembangan<br />
Kemandirian Anak<br />
Jika kita mendengar kata anak mandiri, yang terbayang adalah anak yang bisa mandi sendiri, makan<br />
sendiri, pergi ke sekolah sendiri, mengerjakan PR sendiri, berpakaian sendiri, dan sebagainya. Indah,<br />
bukan? Pokoknya, semua bisa dikerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain.<br />
Semua orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang mandiri. Sayang tidak<br />
semua keinginan bisa terwujud. Banyak, jika kita jeli mengamati anak-anak dan remaja masa kini,<br />
yang belum mandiri dan masih banyak bergantung pada orang tua, guru, atau teman untuk beragam<br />
kebutuhan. Memprihatinkan, bukan? Yang jelas, pola perilaku mandiri atau tidak mandiri akan<br />
menjadi dasar pembentukan perilaku di masa datang dimana kelak saat mereka dewasa dituntut untuk<br />
membuat keputusan untuk hidup mereka. Mari kita telusuri apa yang dimaksud dengan kemandirian,<br />
dan bagaimana kita, orang tua, guru, dan masyarakat ikut membantu anak-anak kita untuk mandiri.<br />
Apa yang dimaksud dengan mandiri? Kata ini sering kita dengar, ucapkan, pikirkan dan rasakan.<br />
Kemandirian berarti kemampuan seseorang untuk melakukan, memikirkan dan merasakan sesuatu,<br />
untuk mengatasi masalah, bersaing, mengerjakan tugas, dan mengambil keputusan dengan tingkat<br />
kepercayaan diri yang tinggi, bertanggung jawab, serta tidak bergantung pada bantuan orang lain.<br />
Kemandirian merupakan aspek yang berkembang dalam diri setiap orang, yang bentuknya sangat<br />
beragam, pada tiap orang yang berbeda, tergantung pada proses perkembangan dan proses belajar<br />
yang dialami masing-masing orang. Karena itu kemandirian mengandung pengertian,<br />
- memiliki suatu penghayatan/semangat untuk menjadi lebih baik dan percaya diri,<br />
- mengelola pikiran untuk menelaah masalah dan mengambil keputusan untuk bertindak,<br />
- disiplin dan tanggung jawab<br />
- tidak bergantung pada orang lain.<br />
Pengertian ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Havighurst (1972), yang menyatakan bahwa<br />
kemandirian memiliki beberapa aspek, yaitu:<br />
1. Aspek Intelektual, yang merujuk pada kemampuan berpikir, menalar, memahami beragam kondisi,<br />
situasi, dan gejala-gejala masalah sebagai dasar usaha mengatasi masalah.<br />
2. Aspek Sosial, berkenaan dengan kemampuan untuk berani secara aktif membina relasi sosial,<br />
namun tidak tergantung pada kehadiran orang lain di sekitarnya.<br />
3. Aspek Emosi, menunjukkan kemampuan individu untuk mengelola serta mengendalikan emosi dan<br />
reaksinya, dengan tidak tergantung secara emosi pada orang tua.<br />
4. Aspek Ekonomi, menujukkan kemandirian dalam hal mengatur ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan<br />
ekonomi, dan tidak lagi tergantung pada orang tua.<br />
Anak tumbuh dan berkembang sepanjang hidup mereka. Tingkat ketergantungan berubah dari waktu<br />
ke waktu, seiring dengan perkembangan aspek-aspek kepribadian dalam diri mereka. Kemandirian<br />
pun menjadi sangat berbeda pada rentang usia tertentu. Kemandirian sangat tergantung pada proses<br />
kematangan dan proses belajar anak.<br />
Anak tumbuh dan berkembang dalam lingkup sosial. Lingkup sosial awal yang meletakkan dasar<br />
perkembangan pribadi anak adalah keluarga. Dengan demikian orang tua memiliki porsi terbesar<br />
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 19