26.09.2015 Views

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

"Mungkin tadinya cuma geli-geli saja, begitu sudah remaja, akan ada fantasi seksual<br />

yang menyertai atau ada perilaku seksual tertentu yang menyertai."<br />

Selain itu, karena mendapat stimulus terus, bisa terjadi penis si Buyung akan berdiri.<br />

"Bisa saja saat itu anak mendekat kepada ibunya dan menggosok-gosokkan penisnya<br />

kepada ibunya. Kalau ibunya lantas girap-girap atau 'heboh', anak bisa melakukan terus<br />

atau malah mencari objek lain." Lain hal jika si ibu memberitahu, "Kak, stop! Jangan<br />

begitu, dong. Tuh, lihat di televisi ada apa?" Atau, "Ayo kita bermain." Jadi perilaku anak<br />

yang distop.<br />

Sebab, bagaimanapun, papar Ratih, yang namanya masturbasi seperti kecanduan<br />

narkoba. Ada levelnya. "Pertama cuma pegang-pegang, lalu makin lama makin<br />

berkembang menjadi advanced. Selanjutnya jadi makin canggih dengan tingkat<br />

kerumitan yang makin tinggi." Kalau ini menjadi kebiasaan, mungkin kelak alat<br />

genitalnya tak bisa berfungsi secara wajar saat akan berhubungan dengan istrinya.<br />

Namun bila penanganannya tepat, biasanya pada umur 6 tahun kebiasaan memegangmegang<br />

alat kelamin atau "masturbasi" ini akan hilang sendiri.<br />

BEDA DENGAN ORANG DEWASA<br />

Memang, aku Ratih, reaksi spontan orang tua yang marah atau teriak, lebih karena ia<br />

belum tahu perilaku "seksual" anak-anak. Biasanya orang tua mengira perilaku seksual<br />

anak akan sama dengan perilaku orang dewasa. Padahal, pada masa kanak-kanak, anak<br />

masih makhluk aseksual karena ia belum mengalami pubertas.<br />

Jadi, orientasi anak bukan seperti pada perilaku seksual orang dewasa.<br />

Keterangsanganya juga berbeda, walau anak bisa menikmati. "Jika pada orang dewasa,<br />

untuk mencapai kepuasan seksual menggunakan organ seksualnya dengan perilaku<br />

seksual. Maka pada anak, 'seksual'nya lebih pada kalau penisnya dipegang, disentuh,<br />

dan dielus. Itu menimbulkan rasa nikmat." Walaupun demikian, tak membuat anak<br />

ereksi. Ereksi pada anak yang berumur prasekolah jelas berbeda dengan orang dewasa.<br />

"Biasanya pada anak, ereksi akan muncul di pagi hari setelah bangun tidur, mau kencing<br />

atau setelah kencing." Namun sekali lagi, sekalipun fokusnya bukan pada seksual, tapi<br />

jangan pernah bosan mengingatkan anak untuk tak mempermainan alat genitalnya.<br />

Semoga Bermanfaat<br />

======= ZM ======<br />

<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 163

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!