26.09.2015 Views

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

62. Mencegah Perilaku Buruk Anak<br />

Pernahkah anda merasa jengkel pada anak yang membantah perintah orangtua?<br />

Biasanya anak-anak pada usia balita (2-5 tahun) sedang nakal-nakalnya, karena pada<br />

usia itu anak-anak senang memikirkan keinginannya sendiri dan tidak memperdulikan<br />

omongan orangtuanya. Misalnya, seorang anak berusia 7 tahun setiap kali ibunya<br />

menyuruh belajar, jawabannya selalu, "Tidak, nanti aja, Ma!" atau "Nggak ah, lagi malas<br />

Ma !". Sikap membantah pada anak sebenarnya wajar-wajar saja. Anak-anak ingin<br />

menunjukkan bahwa dirinya berbeda dengan orang tuanya. Sifatnya ini sebenarnya<br />

menunjukkan perkembangan daya berpikir anak. Jadi selama orangtua bisa memberikan<br />

alasan yang jelas atas setiap larangan atau perintah, anak juga akan mengerti. Banyak<br />

hal yang dapat dilakukan orangtua untuk menghadapi sikap dan perilaku anak yang<br />

buruk, diantaranya:<br />

1. Berikan perintah yang jelas.<br />

Jangan sekedar mengatakan 'tidak boleh!" atau 'jangan !', tanpa memberikan si anak<br />

alasan mengapa Anda menyuruhnya demikian. Misalnya, ketika melarang anak makan di<br />

depan pintu, katakan, "Jangan makan di depan pintu, nanti orang tidak bisa lewat!" atau<br />

ketika anak melompat-lompat di atas tempat tidur, berikan penjelasan jika ia sering<br />

melompat di atas tempat tidur nanti akan ambruk atau tempat tidur akan rusak dan<br />

seterusnya. Dengan begitu, anak akan mengerti mengapa anda melarangnya.<br />

2. Buat batasan. Seorang anak bisa bersikap keras kepala jika dilarang atau diperintah.<br />

Hadapilah sikapnya dengan sikap tegas anda, tapi jangan mengomel atau merayunya.<br />

Katakan apa yang anda inginkan, tegaskan bahwa si anak harus melakukan apa yang<br />

Anda katakan.<br />

3. Jika memungkinkan, berikan pilihan yang jelas. Misalnya, "Kamu mandi<br />

sekarang! Kalau mandinya nanti, airnya sudah keburu habis!", atau ketika seorang anak<br />

yang kepergok merokok, katakan, "Kalau kamu merokok nanti paru-parumu jadi rusak",<br />

dan sebagainya. Dengan begitu anak akan mengerti apa akibatnya kalau ia tak segera<br />

menuruti perintah Anda.<br />

4. Peringatkan lebih awal. Ketika seorang anak anda sudah terlalu lama bermain dan<br />

sudah waktunya untuk tidur, cobalah untuk mengingatkannya lima atau sepuluh menit<br />

lebih awal. Dengan begitu, anak anda tahu bahwa sebentar lagi ia harus berhenti<br />

bermain. Sehingga ketika saatnya benar-benar tiba, ia tak akan membantah Anda<br />

karena ia sudah mempersiapkan dirinya untuk berhenti bermain. Satu hal yang perlu<br />

diingat oleh orangtua adalah, bahwa anak tetaplah anak dengan pikiran polosnya. Bagi<br />

anak, dunianya penuh dengan kegembiraan dan keceriaan. Sehingga kekerasan<br />

bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi sikapnya. Cobalah untuk menunjukkan rasa<br />

kasih sayang dan dukungan Anda kepadanya.<br />

<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 144

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!