PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
adalah karena alasan tersebut, agar anaknya bisa mengembangkan kemampuan komunikasi sekaligus<br />
sosialisasi. Meskipun demikian, bahasa dan kata-kata yang diucapkan masih bersifat egosentris,<br />
namun lama kelamaan akan lebih bersifat sosial seiring dengan perkembangan usia dan keluasan<br />
jaringan sosialnya.<br />
• Sering-seringlah menceritakan cerita menarik pada anak Anda, karena sebenarnya cerita juga<br />
merupakan media atau sarana untuk mengekspresikan emosi, menamakan emosi yang disimpannya<br />
dalam hati, dan belajar berempati. Dari kegiatan ini pula lah anak Anda tidak hanya belajar berani<br />
mengekspresikan diri secara verbal tapi juga belajar perilaku sosial.<br />
• Ceritakan padanya cerita yang lebih kompleks dan kenalkan beberapa kata-kata baru sambil<br />
menerangkan artinya. Lakukan ini secara terus menerus agar ia dapat mengingatnya dan<br />
mengenalinya dengan mudah ketika Anda mengulang cerita itu kembali di lain waktu.<br />
3 - 4 Tahun<br />
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan Bahasa<br />
Anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang bersifat perintah; hal ini juga menunjukkan<br />
adanya rasa percaya diri yang kuat dalam menggunakan kata-kata dan menguasai keadaan.<br />
Mereka senang sekali mengenali kata-kata baru dan terus berlatih untuk menguasainya.<br />
Mereka menyadari, bahwa dengan kata-kata mereka bisa mengendalikan situasi seperti yang<br />
diinginkannya, bisa mempengaruhi orang lain, bisa mengajak teman-temannya atau ibunya.<br />
Mereka juga mulai mengenali konsep-konsep tentang kemungkinan, kesempatan, dengan<br />
andaikan, mungkin, misalnya, kalau. Perbendaharaan katanya makin banyak dan<br />
bervariasi seiring dengan peningkatan penggunaan kalimat yang utuh. Anak-anak itu juga<br />
makin sering bertanya sebagai ungkapan rasa keingintahuan mereka, seperti kenapa dia Ma<br />
, sedang apa dia Ma?, mau ke mana ?<br />
Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua<br />
• Hindari sikap mengkoreksi kesalahan pengucapan kata anak secara langsung, karena itu akan<br />
membuatnya malu dan malah bisa mematahkan semangatnya untuk belajar dan berusaha. Anda bisa<br />
mengulangi kata-kata tersebut secara jelas seolah Anda mengkonfirmasi apa yang dimaksudkannya.<br />
Dengan demikian, ia akan memahami kesalahannya tanpa merasa harus malu.<br />
• Pada usia ini, seorang anak sudah mulai bisa mengerti penjelasan sederhana. Oleh sebab itu, Anda<br />
bisa mulai mencoba untuk mengajaknya mendiskusikan soal-soal yang sangat sederhana; dan<br />
tanyakan apa pendapatnya tentang persoalan itu. Dengan cara itu, Anda melatih cara dan proses<br />
penyelesaian masalah pada anak Anda setahap demi setahap. Hasil dari tukar pendapat itu<br />
sebenarnya juga mempertinggi self-esteem anak karena ia merasa pendapatnya didengarkan oleh<br />
orang dewasa.<br />
• Mulailah mengeluarkan kalimat yang panjang dan kompleks, agar ia mulai belajar meningkatkan<br />
kemampuannya dalam memahami kalimat. Untuk mengetahui apakah ia memahami atau tidak, Anda<br />
bisa melihat respon dan reaksinya; jika ia melakukan apa yang Anda inginkan, dapat diartikan ia cukup<br />
mengerti kalimat Anda.<br />
• Anak-anak sangat menyukai kegiatan berbisik karena hal itu permainan mengasikkan buat mereka<br />
sebagai salah satu cara mengekspresikan perasaan, dan keingintahuan.<br />
• Pakailah cerita-cerita dongeng dan fabel yang sebenarnya mencerminkan dunia anak kita dan<br />
memakainya sebagai suatu cara untuk mengajarkan banyak hal tanpa menyinggung perasaannya.<br />
Dengan mendongeng, Anda mengenalkan padanya konsep-konsep tentang moralitas, nilai-nilai, sikap<br />
yang baik dan jahat, keadilan, kebajikan dan pesan-pesan moral lainnya. Jadikanlah saat-saat bersama<br />
anak Anda sebagai masa yang menyenangkan, ceria, santai dan segar. Buatlah ini menjadi kebiasaan<br />
di waktu-waktu tertentu, seperti sebelum tidur atau di waktu sore hari.<br />
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 123