PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0 PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
Setelah hasil pemeriksaan keluar, maka orang tua dengan rekomendasi ahlinya dapat mengambil langkah tepat seperti misalnya, melakukan terapi bicara atau jika usia anak sudah harus sekolah, maka dimasukkan pada sekolah yang dapat memberikan perlakuan dan perhatian yang tepat sesuai dengan masalah anak tersebut. Kemungkinan Pulihnya Kembali Kemampuan Bicara & Berbahasa Sebenarnya, jika sejak awal hambatan bicara ini sudah didiagnosa secara tepat, dan jika pihak keluarga mempunyai kepedulian yang tinggi untuk memberikan dukungan bagi program pemulihan si anak, maka akan besar kemungkinan bagi si anak untuk kembali memiliki kemampuan yang normal. Meski pada proses awal akan terkesan lamban, namun kemungkinan besar masalah keterlambatan bicara akan teratasi ketika anak mulai memasuki sekolah dasar. Pada kasus-kasus tertentu dimana hambatan bicara dan ber bahasa terlihat dari adanya hambatan dalam menulis. Sebenarnya hal ini masih bisa didiagnosa dan dilakukan penanganan yang tepat supaya kemampuan tersebut akhirnya berkembang seperti anak-anak lain seusianya. (jr) Tahapan Perkembangan Kemampuan Bicara dan Berbahasa Berikut ini akan disajikan informasi seputar tahapan perkembangan bahasa dan bicara seorang anak. Namun perlu diperhatikan, bahwa batasan-batasan yang tertera juga bukan merupakan batasan yang kaku mengingat keunikan setiap anak berbeda satu dengan yang lain. Menurut Dr. Miriam Stoppard (1995) tahapan perkembangan kemampuan bicara dan berbahasa dapat dibagi sebagai berikut: • 0 - 8 Minggu • 8 - 24 Minggu • 28 Minggu - 1 Tahun • 1 Tahun - 18 Bulan • 18 Bulan - 2 Tahun • 2 - 3 Tahun • 3 - 4 Tahun 0 - 8 Minggu Perkembangan Kemampuan Berbicara dan Bahasa Pada masa awal, seorang bayi akan mendengarkan dan mencoba mengikuti suara yang didengarnya. Sebenarnya tidak hanya itu, sejak lahir ia sudah belajar mengamati dan mengikuti gerak tubuh serta ekspresi wajah orang yang dilihatnya dari jarak tertentu. Meskipun masih bayi, seorang anak akan mampu memahami dan merasakan adanya komunikasi dua arah dengan memberikan respon lewat gerak tubuh dan suara. Sejak dua minggu pertama, ia sudah mulai terlibat dengan percakapan, dan pada minggu ke-6 ia akan mengenali suara sang ibu, dan pada usia 8 minggu, ia mulai mampu memberikan respon terhadap suara yang dikenalinya. Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua • Semakin dini orang tua menstimulasi anaknya dengan cara mengajaknya bercakap-cakap dan menunjukkan sikap yang mendorong munculnya respon dari si anak, maka sang anak akan semakin dini pula tertarik untuk belajar bicara. Tidak hanya itu, kualitas percakapan dan bicaranya juga akan lebih baik. Jadi, teruslah mengajak anak Anda bercakap-cakap sejak hari pertama kelahirannya. • Jalinlah komunikasi dengan dihiasi oleh senyum Anda, pelukan, dan perhatian. Dengan demikian anak Anda akan termotivasi untuk berusaha memberikan responnya. • Tunjukkanlah selalu kasih sayang melalui peluk-cium, dan kehangatan yang bisa dirasakan melalui intonasi suara Anda. Dengan demikian, Anda menstimulasi terjalinnya ikatan emosional yang erat antara Anda dengan anak Anda sekaligus membesarkan hatinya. PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 119
Selama menjalin komunikasi dengan anak Anda, jangan lupa untuk melakukan kontak mata secara intensif karena dari pandangan mata tersebutlah anak bisa merasakan perhatian, kasih sayang, cinta, dan pengertian. Jika sedang bicara, tataplah matanya dan jangan malah membelakangi dia. • Jika anak Anda menangis, jangan didiamkan saja. Selama ini banyak bereda pandangan keliru, bahwa jika bayi menangis sebaiknya didiamkan saja supaya nantinya tidak manja dan bau tangan. Padahal, satu-satunya cara seorang bayi baru lahir untuk mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya (haus, lapar, kedinginan, kepanasan, kebutuhan emosional, kelelahan, kebosanan) dia adalah melalui tangisan. Jadi, jika tangisannya tidak Anda pedulikan, lama-lama dia akan frustasi karena kebutuhannya terabaikan. Yang harusnya Anda lakukan adalah memberinya perlakuan seperti yang dibutuhkannya saat ia menangis. Untuk itu, kita sebagai orang tua haruslah belajar memahami dan mengerti bahasa isyaratnya. Tidak ada salahnya, jika Anda seakan-akan bertanya padanya, seperti rupanya ada sesuatu yang kamu inginkan,....coba biar Ibu lihat... 8 - 24 Minggu Perkembangan Kemampuan Berbicara dan Bahasa Tidak lama setelah seorang bayi tersenyum, ia mulai belajar mengekspresikan dirinya melalui suara-suara yang sangat lucu dan sederhana, seperti eh, ah, uh, oh dan tidak lama kemudian ia akan mulai mengucapkan konsonan seperti , , , dan . Pada usia 12 minggu, seorang bayi sudah mulai terlibat pada percakapan tunggal dengan menyuarakan gaga, ah goo, dan pada usia 16 minggu, ia makin mampu mengeluarkan suara seperti tertawa atau teriakan riang, dan bublling. Pada usia 24 minggu, seorang bayi akan mulai bisa menyuarakan ma, ka, da dan sejenisnya. Sebenarnya banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak sudah mulai memahami apa yang orang tuanya atau orang lain katakan. Lucunya, anak-anak itu akan bermain dengan suaranya sendiri dan terus mengulang apa yang didengar dari suaranya sendiri. Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua • Untuk bisa berbicara, seorang anak perlu latihan mekanisme berbicara melalui latihan gerakan mulut, lidah, bibir. Sebenarnya, aktivitas menghisap, menjilat, menyemburkan gelembung dan mengunyah merupakan kemampuan yang diperlukan. Oleh sebab itu, latihlah anak Anda baik dengan permainan maupun dengan makanan. • Sering-seringlah menyanyikan lagu untuk anak Anda dengan lagu-lagu anak-anak yang sederhana dan lucu, secara berulang dengan penekanan pada ritme dan pengucapannya. Bernyanyilah dengan diselingi permainan-permainan yang bernada serta menarik. Jadi, luangkan lah waktu Anda untuk terlibat dalam kegiatan menarik seperti itu agar kemampuan bicara dan berbahasa anak Anda lebih berkembang. • Salah satu cara seorang anak berkomunikasi di usia ini adalah melalui tertawa. Oleh sebab itu, seringseringlah bercanda dengannya, tertawa, membuat suara-suara dan ekspresi lucu agar kemampuan komunikasi dan interaksinya meningkat dan mendorong tumbuhnya kemampuan bahasa dan bicara. • Setiap bayi yang baru lahir, mereka akan belajar melalui pembiasaan atau pun pengulangan suatu pola, kegiatan, nama atau peristiwa. Melalui mekanisme ini Anda mulai bisa mengenalkan kata-kata yang bermakna pada anak pada saat melakukan aktivitas rutin, seperti : pada waktu mau makan, Anda bisa katakan nyam-nyam 28 Minggu - 1 Tahun Perkembangan Kemampuan Berbicara dan Bahasa Usia 28 minggu seorang anak mulai bisa mengucapkan ba, da, ka secara jelas sekali. Bahkan waktu menangis pun vokal suaranya sangat lantang dan dengan penuh intonasi. Pada PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 120
- Page 69 and 70: Lebih detail dipaparkan oleh peneli
- Page 71 and 72: 31. Kenapa Perlu Belajar Sejak Usia
- Page 73 and 74: anak yang sebenarnya sudah jenuh. K
- Page 75 and 76: 33. Perkembangan Motorik Halus Dan
- Page 77 and 78: 35. Matematika, siapa takut? Matema
- Page 79 and 80: Dari pasir sampai manik-manik Konon
- Page 81 and 82: 36. Peran Komputer Bagi Pendidikan
- Page 83 and 84: 38. Anakku Malas Belajar Pada artik
- Page 85 and 86: Membuat Suasana Belajar Lebih Menye
- Page 87 and 88: esar pengaruhnya, seperti keluarga
- Page 89 and 90: Sistem Meso dan Mikro Yang dimaksud
- Page 91 and 92: 40. Belajar Lebih Penting Daripada
- Page 93 and 94: Mendukung kreativitas permainanan a
- Page 95 and 96: 3. Bermain musik Bermain musik dapa
- Page 97 and 98: Berbagai kondisi sosial yang penuh
- Page 99 and 100: 44. Rumah Ramah Belajar Banyak oran
- Page 101 and 102: Cerdas alam/natural adalah mengajar
- Page 103 and 104: PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN BAB 4 :
- Page 105 and 106: menjadi Tantrum ketika orangtua ben
- Page 107 and 108: jika rasanya tidak bisa memeluk ana
- Page 109 and 110: Dampak Sifat Pemalu Pada dasarnya p
- Page 111 and 112: 48. Labeling Bodoh sekali sih kamu,
- Page 113 and 114: 49. Problem Kelekatan Setiap mulain
- Page 115 and 116: Sering berpindah tempat/domisili Se
- Page 117 and 118: pikiran yang tenang, akan menciptak
- Page 119: anak anak mengalami keterlambatan b
- Page 123 and 124: 18 Bulan - 2 Tahun Perkembangan Kem
- Page 125 and 126: 51. Mengekspresikan Marah Secara Te
- Page 127 and 128: 52. Penyiksaan dan Pengabaian Terha
- Page 129 and 130: Masalah Perilaku • Muncul perilak
- Page 131 and 132: Yang pasti, rayuan macam ini juga h
- Page 133 and 134: PDF Documents Complete Click Here &
- Page 135 and 136: 56. Balita Anda Bersedih ? Anak and
- Page 137 and 138: 57. Jika Alergi Menyerang Anak Sepe
- Page 139 and 140: 59. Aneka Penyebab Bayi Sesak Napas
- Page 141 and 142: Kelainan pembuluh darah. Ada lagi k
- Page 143 and 144: 61. Mengenal Autisme Secara garis b
- Page 145 and 146: 62. Mencegah Perilaku Buruk Anak Pe
- Page 147 and 148: kadang suara itu menyuruhnya melaku
- Page 149 and 150: 65. Gejala & Penyebab Stress Stress
- Page 151 and 152: 66. Mengatasi Migren pada Anak Migr
- Page 153 and 154: Penyebabnya selain karena punya pen
- Page 155 and 156: saudara/teman-teman seusianya. Tent
- Page 157 and 158: 68. Ih..., Kecil-Kecil "Latah" Arah
- Page 159 and 160: Bahkan karakteristik, kepercayaan/k
- Page 161 and 162: Memang, kadang ada anak yang menger
- Page 163 and 164: 70. Tak Usah Panik Mendapati Anak "
Setelah hasil pemeriksaan keluar, maka orang tua dengan rekomendasi ahlinya dapat<br />
mengambil langkah tepat seperti misalnya, melakukan terapi bicara atau jika usia anak sudah<br />
harus sekolah, maka dimasukkan pada sekolah yang dapat memberikan perlakuan dan<br />
perhatian yang tepat sesuai dengan masalah anak tersebut.<br />
Kemungkinan Pulihnya Kembali Kemampuan Bicara & Berbahasa<br />
Sebenarnya, jika sejak awal hambatan bicara ini sudah didiagnosa secara tepat, dan jika pihak<br />
keluarga mempunyai kepedulian yang tinggi untuk memberikan dukungan bagi program pemulihan si<br />
anak, maka akan besar kemungkinan bagi si anak untuk kembali memiliki kemampuan yang normal.<br />
Meski pada proses awal akan terkesan lamban, namun kemungkinan besar masalah keterlambatan<br />
bicara akan teratasi ketika anak mulai memasuki sekolah dasar.<br />
Pada kasus-kasus tertentu dimana hambatan bicara dan ber bahasa terlihat dari adanya hambatan<br />
dalam menulis. Sebenarnya hal ini masih bisa didiagnosa dan dilakukan penanganan yang tepat<br />
supaya kemampuan tersebut akhirnya berkembang seperti anak-anak lain seusianya. (jr)<br />
Tahapan Perkembangan Kemampuan Bicara dan Berbahasa<br />
Berikut ini akan disajikan informasi seputar tahapan perkembangan bahasa dan bicara seorang anak. Namun<br />
perlu diperhatikan, bahwa batasan-batasan yang tertera juga bukan merupakan batasan yang kaku mengingat<br />
keunikan setiap anak berbeda satu dengan yang lain. Menurut Dr. Miriam Stoppard (1995) tahapan<br />
perkembangan kemampuan bicara dan berbahasa dapat dibagi sebagai berikut:<br />
• 0 - 8 Minggu<br />
• 8 - 24 Minggu<br />
• 28 Minggu - 1 Tahun<br />
• 1 Tahun - 18 Bulan<br />
• 18 Bulan - 2 Tahun<br />
• 2 - 3 Tahun<br />
• 3 - 4 Tahun<br />
0 - 8 Minggu<br />
Perkembangan Kemampuan Berbicara dan Bahasa<br />
Pada masa awal, seorang bayi akan mendengarkan dan mencoba mengikuti suara yang<br />
didengarnya. Sebenarnya tidak hanya itu, sejak lahir ia sudah belajar mengamati dan<br />
mengikuti gerak tubuh serta ekspresi wajah orang yang dilihatnya dari jarak tertentu. Meskipun<br />
masih bayi, seorang anak akan mampu memahami dan merasakan adanya komunikasi dua<br />
arah dengan memberikan respon lewat gerak tubuh dan suara. Sejak dua minggu pertama, ia<br />
sudah mulai terlibat dengan percakapan, dan pada minggu ke-6 ia akan mengenali suara sang<br />
ibu, dan pada usia 8 minggu, ia mulai mampu memberikan respon terhadap suara yang<br />
dikenalinya.<br />
Tindakan yang Dapat Dilakukan Orangtua<br />
• Semakin dini orang tua menstimulasi anaknya dengan cara mengajaknya bercakap-cakap dan<br />
menunjukkan sikap yang mendorong munculnya respon dari si anak, maka sang anak akan semakin<br />
dini pula tertarik untuk belajar bicara. Tidak hanya itu, kualitas percakapan dan bicaranya juga akan<br />
lebih baik. Jadi, teruslah mengajak anak Anda bercakap-cakap sejak hari pertama kelahirannya.<br />
• Jalinlah komunikasi dengan dihiasi oleh senyum Anda, pelukan, dan perhatian. Dengan demikian anak<br />
Anda akan termotivasi untuk berusaha memberikan responnya.<br />
• Tunjukkanlah selalu kasih sayang melalui peluk-cium, dan kehangatan yang bisa dirasakan melalui<br />
intonasi suara Anda. Dengan demikian, Anda menstimulasi terjalinnya ikatan emosional yang erat<br />
antara Anda dengan anak Anda sekaligus membesarkan hatinya.<br />
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 119