PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Kemampuan membina hubungan yang hangat<br />
Hubungan yang diperoleh anak dari orangtua, menjadi pelajaran baginya untuk kelak diterapkan<br />
dalam kehidupannya setelah dewasa. Kelekatan yang hangat, menjadi tolok ukur dalam membentuk<br />
hubungan dengan teman hidup dan sesamanya. Namun hubungan yang buruk, menjadi pengalaman<br />
traumatis baginya sehingga menghalangi kemampuan membina hubungan yang stabil dan harmonis<br />
dengan orang lain.<br />
Mengasihi sesama dan peduli pada orang lain<br />
Anak yang tumbuh dalam hubungan kelekatan yang hangat, akan memiliki sensitivitas atau<br />
kepekaan yang tinggi terhadap kebutuhan sekitarnya. Dia mempunyai kepedulian yang tinggi dan<br />
kebutuhan untuk membantu kesusahan orang lain<br />
Disiplin<br />
Kelekatan hubungan dengan anak, membuat orangtua dapat memahami anak sehingga lebih mudah<br />
memberikan arahan secara lebih proporsional, empatik, penuh kesabaran dan pengertian yang<br />
dalam. Anak juga akan belajar mengembangkan kesadaran diri, dari sikap orangtua yang<br />
menghargai anak. Sikap menghukum hanya akan menyakiti harga diri anak dan tidak mendorong<br />
kesadaran diri. Anak patuh karena takut.<br />
Pertumbuhan intelektual dan psikologis<br />
Bentuk kelekatan yang terjalin, kelak mempengaruhi pertumbuhan fisik, intelektual dan kognitif<br />
serta perkembangan psikologis anak.<br />
2. Faktor Penyebab Gangguan Kelekatan Pada Anak<br />
Banyak faktor yang menyebabkan seorang anak tidak mendapatkan kelekatan kasih sayang yang<br />
tulus, hangat dan konsisten dari kedua orangtuanya. Dan menurut ahi psikologi perkembangan,<br />
hingga usia 2 tahun adalah masa paling kritis. Erik Erikson, seorang bapak perkembangan<br />
berpendapat, masalah yang terjadi dalam masa-masa tersebut berpotensi mengganggu proses<br />
perkembangan psikologis yang sehat.<br />
Perpisahan yang tiba-tiba antara anak dengan orangtua/pengasuh<br />
Perpisahan traumatik bagi seorang anak bisa berupa : kematian orangtua, orangtua dirawat di<br />
rumah sakit dalam jangka waktu lama, atau anak yang harus hidup tanpa orangtua karena sebabsebab<br />
lain<br />
Penyiksaan emosional (dan pengabaian), penyiksaan fisik atau pun penyiksaan seksual<br />
Setiap anak rentan terhadap penyiksaan emosional maupun fisik dari orangtua/pengasuh sebagai<br />
bagian dari pola asuh dan interaksi sehari-hari (lihat artikel: Penyiksaaan & Pengabaian Terhadap<br />
Anak). Sistem pendidikan tradisional yang seringkali menggunakan cara hukuman (baik fisik maupun<br />
emosional) untuk mendidik dan mendisiplinkan anak. orangtua sering bersikap menjaga jarak dan<br />
bahkan ada yang membangun image menakutkan agar anak hormat dan patuh pada mereka.<br />
Padahal cara ini malah membuat tumbuh menjadi pribadi yang penakut, mudah berkecil hati dan<br />
tidak percaya diri. Anak akan merasa bukan siapa-siapa atau tidak bisa berbuat apa-apa tanpa<br />
orangtua.<br />
Sementara itu, penyiksaan seksual tidak mustahil terjadi pada anak, yang dilakukan oleh orang<br />
dewasa di sekitarnya, entah itu orangtua maupun anggota keluarga atau pihak lain. Hal ini<br />
kemungkinan terjadi karena orang tersebut mengalami problem psikologis yang menyebabkan<br />
dirinya mengalami hambatan pengendalian dorongan seksual.<br />
Pengasuhan yang tidak stabil<br />
Pengasuhan yang melibatkan terlalu banyak orang, bergantian, tidak menetap oleh satu/dua<br />
orangtua, menyebabkan ketidakstabilan yang dirasakan anak, baik dalam hal ukuran cinta kasih,<br />
perhatian, kelekatan dan kepekaan respon terhadap kebutuhan anak. Anak jadi sulit membangun<br />
kelekatan emosional yang stabil karena pengasuhnya selalu berganti-ganti tiap waktu. Situasi ini<br />
kelak mempengaruhi kemampuannya menyesuaikan diri karena anak cenderung mudah cemas dan<br />
kurang percaya diri (merasa kurang ada dukungan emosional).<br />
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 113