PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
49. Problem Kelekatan<br />
Setiap mulainya tahun ajaran baru, banyak orangtua sibuk mendorong sang batita dan balita agar<br />
segera masuk sekolah. Ternyata masalah tidak berakhir setelah niat nya kesampaian, karena sang<br />
batita dan balita kok malah rewel dan nangis terus....pengasuhnya harus kelihatan olehnya..kalau<br />
tidak, bisa panik.... Ada pula yang ngadat nggak mau sekolah ...Ada pula yang susah menyesuaikan<br />
diri dengan lingkungannya, mojok terus dan membisu, kalau didekati guru malah<br />
ketakutan.....Sementara itu, ada pula orangtua yang pusing karena mendapat laporan guru kalau<br />
anaknya suka memukuli teman di kelas.....<br />
Problem tersebut banyak dialami oleh anak-anak terutama pada saat mereka menghadapi situasi,<br />
lingkungan atau orang baru. Berbagai sikap dan perilaku aneh kemudian muncul sebagai reaksi<br />
terhadap ketidaknyamanan yang dirasakannya. Namun demikian, tidak setiap anak mengalaminya<br />
karena ada pula yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan bahkan bisa menjalin<br />
komunikasi yang interaktif dengan teman-teman serta gurunya. Sebenarnya, keberadaan problem<br />
tersebut bisa menjadi pertanda adanya masalah psikologis yang harus dicermati oleh orangtua agar<br />
bisa diketahui faktor penyebab dan strategi yang bisa dilakukan untuk menanganinya agar problem<br />
ini tidak sampai berlarut-larut dan mengganggu perkembangan psikologis dan kemampuan sosial<br />
sang anak.<br />
Berawal dari Pola Hubungan Orangtua-Anak<br />
Dari kaca mata psikologi, banyak masalah yang dialami anak-anak antara lain bersumber dari pola<br />
hubungan yang buruk antara orangtua dengan anak atau penyebab lain yang akan dibahas<br />
kemudian. Dalam artikel ini akan dibahas seputar pentingnya kelekatan hubungan yang positif<br />
antara anak dengan orangtua dan pengaruhnya bagi perkembangan psikologis sang anak.<br />
Apakah yang disebut kelekatan ?<br />
Banyak orang takut jika kelekatan antara bayi dengan ibunya bisa membuat anak jadi bau<br />
tangan, manja, dan cengeng sehingga muncul nasehat-nasehat seperti :<br />
Kalau anak menangis, biarkan saja...tidak usah ditanggapi...nanti juga diam sendiri...dia cuma<br />
minta perhatian...Latihlah disiplin...mereka sekali-sekali harus dikerasi supaya tidak<br />
manja....Jangan sering-sering memeluk anak, nanti dia bisa menjajah orangtuanya....Jangan<br />
sering-sering mencium anak, nanti dia jadi manja...Bayi jangan sering-sering dipeluk atau<br />
digendong.....taruh saja di tempat tidur biar tidak bau tangan.....<br />
Begitulah nasehat-nasehat yang sering diperdengarkan pada calon ibu atau ibu-ibu muda kita.<br />
Nasehat tersebut kerap kali membuat mereka jadi bingung karena pada prakteknya sering<br />
mengalami konflik batin, antara keinginan untuk memberi perhatian penuh dengan kekhawatiran<br />
kelak anak jadi manja atau tidak tahu diri.<br />
Para ahli psikologi perkembangan dewasa ini makin menilai secara kritis pentingnya kelekatan<br />
(positif) antara anak dengan orangtua. Kelekatan adalah sebuah proses berkembangnya ikatan<br />
emosional secara resiprokal (timbal balik) antara bayi/anak dengan pengasuh (orangtua). Kelekatan<br />
yang baik dan sehat dialami seorang bayi yang menerima kasih sayang yang stabil dari kehadiran<br />
orangtua yang konsisten; sehingga bayi atau anak dapat merasakan sentuhan hangat, gerakan<br />
lembut, kontak mata yang penuh kasih dan senyuman orangtua.<br />
1. Apakah manfaat dari hubungan kelekatan antara anak-orangtua ?<br />
Rasa percaya diri<br />
Perhatian dan kasih sayang orangtua yang stabil, menumbuhkan keyakinan bahwa dirinya berharga<br />
bagi orang lain. Jaminan adanya perhatian orangtua yang stabil, membuat anak belajar percaya<br />
pada orang lain.<br />
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 112