PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
• Sebaiknya orangtua secara rutin mengajak anak untuk berkunjung ke rumah teman,<br />
tetangga atau kerabat dan bermain di sana. Kunjungan sebaiknya dilakukan pada<br />
teman-teman yang berbeda. Selain secara rutin berkunjung, juga sebaiknya<br />
mengundang anak-anak tetangga atau teman-teman sekolah untuk bermain di rumah.<br />
• Lakukan role-playing bersama anak. Misalnya seperti pada contoh no. 2 diatas, anak<br />
belum tentu berani untuk berbicara pada pelayan toko sekalipun didampingi, maka<br />
ketika berada di rumah, orangtua dan anak bisa bermain peran seolah-olah sedang<br />
berada di toko dan anak pura-pura berbicara dengan pelayan. Role-playing dapat<br />
dilakukan pada berbagai situasi, berpura-pura di toko, berpura-pura di sekolah,<br />
berpura-pura ada di panggung, dll.<br />
• Jadilah contoh buat anak, orangtua tidak hanya mendorong anak untuk percaya diri,<br />
tetapi juga menjadi model dari perilaku yang percaya diri. Anak biasanya mengamati<br />
dan belajar dari perilaku orangtuanya sendiri.<br />
Apapun usaha yang dilakukan, sebaiknya orangtua tetap mendampingi dan tidak langsung<br />
melepaskan anak seorang diri. Misalnya ketika diminta bicara pada pelayan toko, orangtua berada<br />
di samping anak, atau ketika mengajak main ke rumah temannya, orangtua tetap berada di rumah<br />
temannya itu (anak main bersama temannya tapi dia tahu orangtuanya ada dan tidak meninggalkan<br />
seorang diri). Anak bisa dibiarkan melakukan seorang diri, jika dilihat rasa percaya dirinya sudah<br />
berkembang.<br />
<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 109