26.09.2015 Views

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

PSIKOLOGI ANAK & PENDIDIKAN, Halaman 0

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

4. Pengenalan Psikologi Sejak Dini<br />

Kurangnya pengenalan tentang masalah kejiwaan akan berpotensi membuat seseorang kurang<br />

mengenal potensi maupun kekurangan dari dirinya, khususnya masalah kejiwaan.<br />

Akibatnya akan beragam, tapi akan lebih nampak pada remaja. Mereka dengan ketidak mengertiannya<br />

mengenai seluk beluk kejiwaan akan membentuk pribadi yang cenderung subyektif dan egosentris.<br />

Mereka tidak mengetahui mengenai tipe tipe kepribadian. Kurang tahunya potensi diri akan<br />

menyebabkan mereka cenderung mengambil keputusan berdasarkan emosinya maupun pengaruh<br />

teman temannya.<br />

Para orangtua umumnya tidak memberikan bimbingan psikologis yang baik pada anak anak mereka.<br />

Entah karena ketidak tahuan mereka ataupun karena mereka tdak menganggap hal itu sesuatu yang<br />

penting. Para remaja lebih suka curhat ke kawan kawan mereka yang notabene pengetahuan<br />

psikologisnya sama sama kurang.<br />

Jika ada perilaku anak remaja yang aneh aneh, para orang tua umumnya berusaha memahami bahwa<br />

itu adalah suatu kewajaran yang memang harus dialami setiap remaja. padahal jika perkembangan<br />

seseorang tidak mulai diarahkan sejak remaja, maka mereka akan menemukan kesulitan untuk<br />

membentuk diri menjadi pribadi dewasa.<br />

Sebaiknya kita semua sudah ahrus mulai berpikir untuk mulai melakukan pengenalan psikologi sejak<br />

dini pada diri kita, keluarga kita, dan orang orang terdekat kita.<br />

Salah satu langkah yang harus kita lakukan sebelum mulai mengenalkan psikologi kepada keluarga<br />

kita, kita harus terlebih dahulu memiliki wawasan yang memadai dan paham secara garis besar<br />

mengenai masalah psikologi.<br />

Kita dapat mendapatkannya dari bangku kuliah, buku buku psikologi maupun yang mengenai<br />

kejiwaan, artikel psikologi di koran maupun di Internet, rubrik konsultasi di berbagai media.<br />

Setelah kita memiliki wawasan yang cukup, konsultasikan kepada orang yang lebih paham dari kita<br />

karena masalah pembentukan psikologi sama seperti nasehat kesehatan seorang dokter. Jika dokter<br />

salah dalam diagnosa dan memberikan obat, maka akibatnya akan berbahaya bagi pasiennya. Begitu<br />

juga kita dalam memberikan bimbingan kejiwaan pada seseorang. Jika kita salah mendiagnosa<br />

problem klien akan mengakibatkan salah dalam advis solusi sehingga kemungkinan klien akan<br />

mengambil keputusan yang beresiko.<br />

Mungkin hal ini terdengar menakutkan, namun seperti di dunia nyata pada umumnya, kita selalu<br />

membutuhkan dokter, maka begitu juga kita sekarang harus sudah mulai berpikir untuk membutuhkan<br />

jasa seorang psikolog.<br />

Untuk para remaja, mereka akan sangat selektif dalam memilih orang yang akan ia dengarkan<br />

ucapannya. Maka dalam penyampaian bimbingan kejiwaan pada remaja, sebaiknya dengan<br />

menggunakan pendekatan yang dapat diterima oleh remaja tersebut. Pendekatan yang menggurui akan<br />

ditinggalkan oleh mereka. Kita harus dapat memposisikan diri sebagai "teman" mereka sehingga<br />

mereka memiliki kepercayaan untuk mau menceritakan (curhat) problemanya kepada kita.<br />

Setelah itu penting untuk tidak langsung menghakimi maupun menyalahkan si remaja tersebut dengan<br />

berbagai masalahnya, namun kita harus bersikap mengerti dan memahami serta memberikan solusi<br />

untuk mereka. Remaja yang disalahkan akan menolak karena pada masa itu rasa egoisnya sedang<br />

tinggi tingginya<br />

<strong>PSIKOLOGI</strong> <strong>ANAK</strong> & <strong>PENDIDIKAN</strong>, <strong>Halaman</strong> 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!