06.08.2015 Views

PAJAK PENGHASILAN PASAL 26

PAJAK PENGHASILAN PASAL 26

PAJAK PENGHASILAN PASAL 26

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. 20% (final) dari perkiraan penghasilan neto atas penjualan atau pengalihansaham perusahaan antara conduit company atau spesial purposecompany yang didirikan atau bertempat kedudukan di negara yangmemberikan perlindungan pajak yang mempunyai hubungan istimewadengan badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atauBUT di Indonesia;4. 20% (dua puluh persen) dari Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangipajak dari suatu BUT di Indonesia, kecuali penghasilan tersebutditanamkan kembali di Indonesia.5. Tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antaraIndonesia dengan negara pihak pada persetujuan.SAAT TERUTANG, TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN, DANPELAPORAN <strong>PAJAK</strong> <strong>PENGHASILAN</strong> <strong>PASAL</strong> <strong>26</strong>1. PPh Pasal <strong>26</strong> terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atauakhir bulan terutangnya penghasilan, tergantung yang mana terjadi lebihdahulu.2. Pemotong PPh Pasal <strong>26</strong> wajib membuat bukti pemotongan PPh Pasal <strong>26</strong>rangkap 3 (tiga):- Lembar pertama untuk Wajib Pajak luar negeri;- Lembar kedua untuk Kantor Pelayanan Pajak;- Lembar ketiga untuk arsip Pemotong3. PPh Pasal <strong>26</strong> wajib disetorkan ke bank Persepsi atau Kantor Pos denganmenggunakan Surat Setoran Pajak (SSP), paling lambat tanggal 10(sepuluh) bulan takwim berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak.4. SPT Masa PPh Pasal <strong>26</strong>, dengan dilampiri SSP lembar kedua, buktipemotongan lembar kedua dan daftar bukti pemotongan disampaikan keKPP setempat paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah Masa Pajakberakhir.Contoh:Pemotongan PPh Pasal <strong>26</strong> dilakukan tanggal 24 Mei 2009, penyetoranpaling lambat tanggal 10 Juni 2009 dan dilaporkan ke Kantor PelayananPajak paling lambat tanggal 20 Juni 2009.Dalam hal jatuh tempo penyetoran atau batas akhir pelaporan PPh Pasal<strong>26</strong> bertepatan degan hari libur termasuk hari sabtu atau hari libur nasional,penyetoran atau pelaporan


Pengecualian1. BUT dikecualikan dari pemotongan PPh Pasal <strong>26</strong> apabila seluruhPenghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi Pajak Penghasilan dari BUTditanamkan kembali di Indonesia dengan syarat :a. Penanaman kembali dilakukan atas seluruh penghasilan kena pajaksetelah dikurangi PPh dalam bentuk penyertaan modal padaperusahaan yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia sebagaipendiri atau peserta pendiri, dan;b. dilakukan dalam tahun pajak berjalan atau selambat-lambatnya tahunpajak berikutnya dari tahun pajak diterima atau diperoleh penghasilantersebut;c. Tidak melakukan pengalihan atas penanaman kembali tersebut palingsedikit dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sesudah perusahaan tempatpenanaman dilakukan, berproduksi komersil.2. Badan-badan Internasional yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!